Dalam persetujuan sebelumnya tidak dibutuhkan jaminan karena itu investasi biasa."
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden M. Jusuf Kalla meminta perjanjian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan dikerjakan oleh Tiongkok diverifikasi kembali, terutama terkait harga proyeknya.

"Saya sudah sampaikan ke Duta Besar Tiongkok untuk meminta verifikasi lebih lanjut, dan dia janji untuk itu," kata Wapres Kalla di Jakarta, Kamis.

Wapres mengemukakan hal itu seusai menerima Duta Besar Tiongkok, Xie Feng, di kantor Wapres yang salah satu agendanya membahas kereta cepat Jakarta-Bandung (pulang pergi).

Lebih lanjut Wapres mengatakan, karena proyek kereta cepat tersebut merupakan investasi biasa, maka tidak ada jaminan dari pemerintah.

"Dalam persetujuan sebelumnya tidak dibutuhkan jaminan karena itu investasi biasa," ujar Wapres.

Pembangunan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung oleh investor Tiongkok tersebut ada informasi bahwa menghabiskan biaya jauh lebih mahal dibandingkan proyek kereta cepat di Iran, yang juga dikerjakan pengusahaTiongkok.

Pembangunan kereta cepat di Indonesia dengan jarak 150 kilometer tersebut menelan dana hingga 5,5 miliar dolar Amerika Serikat (AS), sedangkan proyek sejenis di Iran berjarak 400 kilometer senilai 2,73 miliar dolar AS.

Kedua proyek kereta cepat itu dibangun oleh China Railway Engineering Corporation, dan masing-masing diperkirakan rampung pada 2018.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2016