Sampai saat ini masih penguatan alat bukti. Mohon maaf kepada masyarakat, Polda Metro Jaya tidak bisa menyampaikan materi penyidikan
Jakarta (ANTARA News) - Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal menuturkan bahwa kasus tewasnya Wayan Mirna seusai menyeruput es kopi tercampur sianida merupakan perang intelektual antara penyidik dan pengacara sehingga tidak bisa membeberkan materi penyidikan kepada umum.

"Ini adalah perang intelektual, inilah strategi kami, strategi pengacara silakan. Sampai saat ini penyidik Polda Metro Jaya tetap menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah," kata Kombes Mohammad Iqbal di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin.

"Jika semua diceritakan maka strategi penyidik akan ketahuan dong," kata dia.

Lebih lanjut, Kombes Iqbal menuturkan bahwa penyidik Polda Metro Jaya terus mengumpulkan dan menguatkan alat bukti dalam kasus yang menyeret Jessica Kumala Wongso sebagai tersangka sejak Jumat pekan lalu pukul 23.00WIB.

"Sampai saat ini masih penguatan alat bukti. Mohon maaf kepada masyarakat, Polda Metro Jaya tidak bisa menyampaikan materi penyidikan," katanya.

Kombes Iqbal mencemaskan jika polisi banyak mengeluarkan pernyataan maka akan menggiring opini masyarakat sementara kasus ini masih dalam proses.

"Karena akan menggiring opini. Artinya saat ini kami sedang fokus pada penguatan seluruh alat bukti yang telah didapatkan," jelasnya.

Sebelumnya, Penyidik Polda Metro Jaya menahan Jessica tersangka pembunuhan Wayan Mirna Salihin seusai menjalani pemeriksaan selama 13 jam setelah anggota kepolisian wanita (polwan) Polda Metro Jaya menangkapnya di Hotel Neo Mangga Dua, Jakarta Utara, pada Sabtu (30/1) pagi.

Wayan Mirna Salihin alias Mirna meninggal dunia setelah meminum kopi es Vietnam di Kafe Olivier Grand Indonesia Jakarta Pusat, Rabu (6/1).

Teman korban, Jessica Kumala Wongso, tiba lebih awal dibanding Mirna dan seorang rekan lainnya, Hani, di gerai tersebut pada pukul 16.09 WIB. Jessica memesan minuman Cocktail dan Fashioned Sazerac untuk dirinya dan Hani, sedangkan Mirna dipesankan Es Kopi.

Korban Mirna dan Hani datang ke lokasi sekitar pukul 17.00 WIB kemudian Mirna menyeruput minuman Es Kopi namun korban kejang-kejang setelah minum dalam sekali sedot.

Mirna sempat dibawa ke klinik di pusat perbelanjaan terkenal tersebut lalu dirujuk ke Rumah Sakit Abdi Waluyo Menteng Jakarta Pusat namun meninggal dunia usai mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016