Jakarta (ANTARA News) - Partai Gerindra mengapresiasi kepada jutaan follower media sosial (medsos) yang telah memilih partai berlambang Burung Garuda itu di posisi pertama dengan jumlah pengikut sebanyak 3,8 juta orang.

Ketua DPP Partai Gerindra Habiburokhman ketika menanggapi hasil temuan lembaga survei di Jakarta, Jumat, menyatakan terimakasih atas dukungan partainya di medsos dan berharap dukungan bertambah banyak menjelang Pemilu 2019 mendatang.

Lembaga survei Institute for Transformation Studies (Intrans) dalam rilisnya di Jakarta, Jumat (29/1) menyatakan bahwa berdasarkan pemantauan di Facebook fans, Twitter followers, Instragram followers, Google+ followers, dan YouTube subscribers pada 1 September 2015 -15 Januari 2016, Partai Gerindra berada urutan pertama dengan jumlah follower sebanyak 3,8 juta pengikut.

PDIP berada di urutan kedua dengan jumlah follower sebanyak 1,6 juta pengikut. Sementara posisi ketiga adalah partai baru, Partai Solidaritas Indonesia dengan jumlah follower 1,1 juta. Menyusul, Hanura (555 ribu pengikut), PKS (250 ribu), Demokrat (189 ribu), PAN (143 ribu), Golkar (104 ribu), Perindo (48 ribu), NasDem (47 ribu), PPP (16 ribu) dan PKB (13 ribu).

Habiburokhman menyatakan Gerindra akan terus menggarap follower media sosial (medsos) untuk menjaring pemilih pemula guna menghadapi Pemilu 2019.

Menurutnya, urutan pertama follower medsos kepada Gerindra, karena partai yang dipimpin Prabowo Subianto itu karena telah menggarap dengan serius potensi sosmed untuk mengenalkan program partai kepada pemilih pemuka, para pemuda dan kalangan masyarakat tersebar di pelosok Indonesia.

Ketika menanggapi keberadaan Koalisi Merah Putih (KMP), Habiburokhman mengatakan, polemik bubar atau tidaknya KMP tidak perlu diperpanjang. Politik tingkat elit tentu dinamis, karena juga menyangkut kondisi obyektif masing-masing partai, namun secara prinsip kami yakin partai-partai pendiri KMP masih tetap setia pada platform perjuangan KMP yakni mengawal empat pilar kebangsaan dan menolak neoliberalisme.

"Kita bisa memahami jika ada sebagian kawan yang saat ini menyatakan mendukung pemerintah, mungkin hal tersebut penting untuk konsolidasi organisasi mereka," katanya.

Habib menegaskan, KMP khususnya Gerindra yang kini berada di luar pemerintahan akan tetap tetap mengawal dan mengawasi pelaksanaan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016