New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya di New York pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor mencerna laporan ketenagakerjaan non pertanian bervariasi dari negara itu.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat bahwa angka penggajian tenaga kerja non pertanian naik 151.000 pada Januari, jauh di bawah ekspektasi pasar sebanyak 188.000.

Namun demikian, tingkat pengangguran turun tipis menjadi 4,9 persen pada Januari, jatuh di bawah lima persen untuk pertama kalinya sejak 2008.

Pada Januari, rata-rata penghasilan per jam untuk semua karyawan pada data penggajian non pertanian swasta meningkat 12 sen menjadi 25,39 dolar AS, mengalahkan perkiraan pasar.

"Sementara pertumbuhan lapangan kerja datang sedikit di bawah ekspektasi, poin utama dari laporan pekerjaan ini lebih melegak daripada mengecewakan," kata Gad Levanon, ekonom lembaga penelitian Conference Board yang berbasis di New York.

"Secara keseluruhan, pesan dari pasar tenaga kerja lebih positif daripada salah satunya dari angka PDB."

Sementara itu, defisit barang dan jasa datang di 43,4 miliar dolar AS pada Desember, naik 1,1 miliar dolar AS dari November dan setara dengan ekspektasi pasar, Departemen Perdagangan mengumumkan, Jumat.

Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,60 persen menjadi 97,053 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro jatuh ke 1,1142 dolar AS dari 1,1207 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4499 dolar AS dari 1,4588 dolar pada sesi sebelumnya.

Dolar Australia turun tipis menjadi 0,7070 dolar AS dari 0,7200 dolar. Dolar AS dibeli 116,93 yen Jepang, lebih tinggi dari 116,75 yen pada sesi sebelumnya.

Dolar AS jatuh ke 0,9918 franc Swiss dari 0,9925 franc Swiss dan naik ke 1,3893 dolar Kanada dari 1,3742 dolar Kanada, demikian Xinhua.

(T.A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016