Ini menjadi perhatian kita karena kalau La Nina terjadi kita akan melalui kemarau basah sehingga hujannya akan lebih tinggi. Di beberapa wilayah bisa menyebabkan banjir,"
Jakarta (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprediksikan akan terjadi La Nina pada April-Mei 2016 sehingga berdampak pada musim kemarau basah.

"Beberapa lembaga di dunia mengatakan bahwa ada kemungkinan akan terjadi juga La Nina yang nanti baru bisa kita lihat kira-kira pada April-Mei yang kalau terjadi akan menguat pada Juli, Agustus, dan September 2016," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya di Jakarta, Selasa.

Hal itu disampaikan usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla membahas tentang situasi banjir di Tanah Air.

"Ini menjadi perhatian kita karena kalau La Nina terjadi kita akan melalui kemarau basah sehingga hujannya akan lebih tinggi. Di beberapa wilayah bisa menyebabkan banjir," ujar Andi.

La Nina merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan suhu muka laut di kawasan timur equator di Lautan Pasifik. Pada saat terjadi La Nina angin passat timur yang bertiup di sepanjang Samudera Pasifik.

Sehingga massa air hangat yang terbawa semakin banyak ke arah Pasifik barat. Akibatnya massa air dingin di Pasifik timur bergerak ke atas dan menggantikan massa air hangat yang berpindah tersebut. Maka suhu permukaan laut mengalami penurunan dari nilai normalnya.

Fenomena La Nina menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia bertambah bahkan berpotensi menyebabkan terjadinya banjir.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016