Tomohon (ANTARA News) - Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, Pusat Vulkanologi dan Bencana Geologi (PVMBG) di Kakaskasen Farid R Bina menyebutkan frekuensi kegempaan vulkanik Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) di atas normal lima kali sehari.

"Sejak terjadinya peningkatan kegempaan pada hari Minggu hingga saat ini rata-rata 100 kali setiap harinya," kata Farid di Tomohon, Rabu.

Dia mengatakan, meskipun peningkatan kegempaan telah memasuki hari keempat, namun radius bahaya yang direkomendasikan PVMBG sejauh 2,5 kilometer dari pusat letusan belum dinaikkan.

"Kan baru dinaikkan statusnya dari waspada level II menjadi siaga level III pada hari Selasa, begitupun dengan radius bahaya sudah ditetapkan menjadi 2,5 kilometer. Aktivitasnya terus kami pantau," katanya.

Dia mengharapkan radius bahaya yang direkomendasikan ini dipatuhi warga di sekitar lereng yang masuk kawasan rawan bencana (KRB) serta pendaki.

"Ini yang terus kami ingatkan, jangan memaksakan diri menuju ke kawah atau puncak walaupun sudah diperingatkan terlebih dulu. Patuhilah supaya tidak terjadi korban ketika letusan tiba-tiba," ujarnya.

Status Gunung Lokon pada 5 Februari 2016 diturunkan dari siaga ke waspada, namun pada 8 Maret statusnya kembali dinaikkan ke siaga setelah kegempaan vulkanik meningkat.

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016