Lagos (ANTARA News) - Tentara Nigeria akan menyesuaikan pengerahan pasukan sebagai bagian dari upaya mengakhiri pembunuhan di komunitas Agatu di Negara Bagian Benue di wilayah utara-tengah negeri itu menurut seorang pejabat militer senior militer pada Sabtu (19/3).

Let. Jend. Tukur Buratai, Kepala Staf Angkatan Darat negara Afrika Barat tersebut, mengungkapkan itu selama kunjungannya ke satu pangkalan operasi taktis militer di dekat Otukpo di negara bagian tersebut.

Pemimpin militer itu menyatakan yakin kekacauan akan bisa dipadamkan, mengatakan bahwa semua keperluan logistik dan keperluan lain telah disediakan untuk operasi tersebut.

Bentrokan antara peternak dan petani di Agatu dan warga sekitarnya telah menewaskan banyak orang dan membuat banyak keluarga kehilangan tempat tinggal.

"Krisis di sini patut disayangkan, para petani dan peternak yang berperang tak boleh dikucilkan. Saya mendengar dari komandan mengenai keberadaan anasir penjahat yang terlibat dalam pencurian ternak," katanya seperti dikutip kantor berita Xinhua.

"Kami telah mengamati perkembangan tentara di lapangan, kami menyesuaikan pengerahan tentara kami untuk menangani tempat bergejolak dan daerah lain yang mungkin menjadi tempat persembunyian penjahat," ia menambahkan.

Buratai mengatakan kebijakan itu dijalankan untuk memastikan bentrokan tidak berulang dan orang-orang kembali ke permukiman mereka.

Menurut dia, tentara akan bekerja sama dengan lembaga keamanan lain guna memulihkan perdamaian dan ketenangan di daerah itu.

Nigeria adalah negara dengan 180 juta populasi yang berasal 373 kelompok suku.

Data statistik pemerintah menunjukkan bahwa selama lebih dari 30 tahun terakhir Nigeria menderita akibat bentrokan komunal dan relijius yang merenggut banyak nyawa. (Uu.C003)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016