Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menginisiasi ekspor produk benang dari dalam negeri melalui program "buying mission" ke Brazil dengan total nilai kontrak yang disepakati sebesar satu juta dolar Amerika Serikat (AS).

"Kontrak tersebut merupakan hasil program buying mission yang menjadi inisiatif Kementerian Perdagangan untuk meningkatkan ekspor sejak 2014. Kali ini buying mission kembali berhasil menguatkan potensi ekspor ke negara nontradisional," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran pers yang diterima, Kamis

Penandatanganan kontrak tersebut antara CTM Representaoe Gesto Corporativa Ltda (CTM) asal Brasil dengan PT. Ramagloria Sakti Tekstil dan PT. Excellence Qualities Yarn asal Indonesia dengan total nilai kontrak sebesar satu juta dolar AS.

Menurut Nus, kontrak kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut promosi bersama Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Sao Paolo dengan PT. Ramagloria Sakti Tekstil dan PT. Excellence Qualities Yarn pada Brazil International Apparel Sourcing/Yarn & Fabric Fairs di kota Sao Paulo pada 27-29 Mei 2015 lalu.

Dengan kontrak tersebut, PT. Ramagloria Sakti Tekstil akan memasok produk benang dengan jenis 100 persen "viscose ring spun yarn", 65 persen "polyester and 35 persen viscose ring spun yarn", serta 100 persen polyester ring spun yarn kepada CTM senilai 500 ribu dolar AS.

Sementara PT. Excellence Qualities Yarn akan memasok produk benang dengan jenis yang berbeda yaitu 100 persen viscose open end and vortex yarn, 65 persen polyester and 35 persen viscose vortex yarn, serta 100 persen polyester vortex yarn dengan nilai yang sama.

Kepala ITPC Sao Paulo Tonny Hendriawan mengungkapkan, Brazil yang berpenduduk sekitar 204 juta orang merupakan pasar potensial bagi Indonesia.

"Industri tekstil dalam negeri Brazil yang utama adalah fabric, apparel, garment, dan fashion yang produknya dipasarkan ke negara-negara Amerika Latin lainnya," tutur Tonny.

Menurut Tonny, Indonesia harus mengambil peluang lebih besar lagi melalui benang yang merupakan salah satu rantai produk dalam industri tekstil Brazil.

Sementara itu, Direktur CTM Carlos Modolo juga mengakui bahwa kualitas produk benang Indonesia lebih baik dibanding negara lain.

"Kualitas produk benang Indonesia lebih baik dibanding negara pemasok lainnya. Diharapkan nilai kontrak dapat meningkat seiring terjadi perbaikan ekonomi di Brazil pada 2016 ini," ujar Carlos.

Ekspor produk benang asal Indonesia ke Brazil mengalami penurunan yang cukup drastis. Nilai ekspor benang ke Negeri Samba tersebut tercatat sebesar 280,5 juta dolar AS pada 2014, dan mengalami penurunan pada 2015 menjadi sebesar 215,5 juta dolar AS.

Total ekspor produk benang Indonesia ke dunia pada 2015 mencapai 4,3 miliar dolar AS, dan dari nilai tersebut, Brasil merupakan negara tujuan ekspor ke-5 untuk produk benang Indonesia dengan nilai ekspor mencapai 215 juta dolar AS pada 2015 dengan pangsa pasar sebesar 5 persen.

Berdasarkan data ITC pada 2014, Indonesia merupakan pemasok terbesar ke-2 untuk produk benang di Brazil dengan pangsa pasar mencapai 10,96 persen dari total impor benang Brazil dari dunia.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016