....tiga hari terakhir ini blessing banget buat aku karna aku bisa berbagi nilai-nilai yang aku anggap penting bagi diri aku."
Jakarta (ANTARA News) - Marshanda mengatakan banyak orang yang meremehkan ayahnya hanya karena status ekonomi ayahnya, namun dia mengaku hal itu bukanlah sesuatu yang memalukan.

"Jujur aku senang dengan kejadian kemarin, karena momen ini sudah aku tunggu dari dulu, sejak umur 17, kan dari dulu Papa secara ekonomi minim, tapi dari dulu aku nerima itu, aku enggak merasa itu aib, enggak perlu disembunyiin, aku tahu di sekliling Papa banyak orang yang meremehkan dia hanya karena materi, hanya karena badannya enggak bersih segala macam, yang sangat permukaan banget," kata Marshanda di Jakarta pada Rabu (30/3).

Marshanda mengatakan, sejak dulu dia memang ingin merawat sang ayah, namun karena kekhawatiran keluarganya, dia mengurungkan niatnya itu.

"Dulu aku pengen banget ketemu Papa, aku pengen share aku yang anaknya aja sangat hormat dan mencintai dia. Aku mencintai dia enggak ada bedanya dengan saat aku kecil waktu masih tinggal sama Papa, aku pengen share itu, tapi kan dulu keluarga masih belum boleh, nah dengan momen ini terjadi, tiga hari terakhir ini blessing  banget buat aku karna aku bisa berbagi nilai-nilai yang aku anggap penting bagi diri aku," katanya.

Dengan kejadian tersebut, Marshanda ingin menunjukkan pada masyarakat akan kesetaraan. Agar masyrakat tidak hanya menghargai orang berdasarkan status sosial atau nilai-nilai yang ditetapkan masyarakat.

"Ayo kita berhenti hanya menghormati orang-orang yang WOW, orang-orang yang menurut nilai-nilai masyarakat, orang-orang yang punya materi, jabatan, uang, atau jagoan, whatever that is, Papahku walaupun dia sebagai figur ayah itu nol, minus, tapi tidak kemudian dia bisa berhenti dicintai, dihargai dan dianggap setara."

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016