Perusahaan bus banyak yang pesimistis karena takut bus mereka rusak, karena itu kami dari kepolisian akan mengawal Aremania hingga Jakarta dan menjamin bus akan aman serta selamat."
Malang (ANTARA News) - Aparat kepolisian bakal mengawal ribuan Aremania (suporter Arema) yang akan menyaksikan langsung pertandingan final Piala Bhayangkara antara Arema Cronus Indonesia Malang dengan Persib Bandung, hingga di Jakarta.

Karo Ops Polda Jawa Timur Kombes Pol Arif Pranoto, Jumat, mengemukakan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan seluruh instansi kepolisian yang ada untuk mengamankan Aremania sampai di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) di Jakarta.

"Perusahaan bus banyak yang pesimistis karena takut bus mereka rusak, karena itu kami dari kepolisian akan mengawal Aremania hingga Jakarta dan menjamin bus akan aman serta selamat," katanya usai berkoordinasi dengan Kapolres Kota Malang AKBP Decky Hendarsono, Kapolres Batu AKBP Leonardus Simarmata, Panpel Arema, serta perwakilan Korwil Aremania di Polres Kota Malang.

Ia mengatakan formasi bus sudah dirancang dengan posisi aman dan nyamam oleh Mabes Polri, dengan menandai beberapa titik yang dianggap rawan terjadi bentrok antarsuporter. "Aremania juga sudah berkoordinasi terkait titik mana saja yang masuk kategori rawan, karena itu kepolisian akan selalu update dimana posisi bus, sehingga kami bisa melakukan penjagaan," ujarnya.

Semenatra itu Media Officer Arema, Sudarmaji, menjelaskan Aremania di Malang raya memiliki kuota 5 ribu tiket. Sedangkan kuota untuk Aremania secara keseluruhan sekitar 29 ribu. Tiket itu tidak boleh balik, jika Aremania tidak sanggup, pasti diambil suporter lainnya," kata Sudarmaji.

Oleh karena itu, lanjutnya, untuk memenuhi kuota di Malang raya, pihaknya meminta bantuan kepada Pemkot Malang, Pemkot Batu dan Pemkab Malang, untuk menyediakan bus bagi Aremania yang akan berangkat memberikan dukungan kepada tim Singo Edan.

Senada dengan Sudarmaji, Aremania asal Klayatan, Ahmad Ghazali, mengatakan saat ini suporter sedang dalam krisis dan meminta bantuan Pemda di Malang raya agar memberikan bantuan fasilitas kendaraan (bus) untuk mendukung tim saat bertanding di final Piala Bhayangkara lawan Persib Bandung.

Menurut dia, kepedulian itu bisa dalam bentuk apapun, namun yang paling dibutuhkan saat ini adalah bus gratis. "Ini juga momen emas Kota Malang, kalau menang pasti jadi kado istimewa bagi Kota Malang yang sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-102," kata Ahmad Ghazali yang juga Humas tour Aremania itu.

Wali Kota Malang Moch Anton yang "ditodong" langsung dalam pertemuan dengan Kapolres Kota Malang, perwakilan Aremania, Media Officer Arema, dan pimpinan dKross Community, Ade Herawanto di Balai Kota Malang itu lansgung menyanggupi untuk membantu menyediakan bus gratis sebanyak 10 unit.

"Saya bantu 10 unit bus untuk Aremania. Saya juga akan datang ke Stadion GBK untuk menyaksikan langsung pertandingan itu, bahkan saya sudah janjian sama pak Wali Kota Bandung Ridwan Kamil," katanya.

Keberangkatan Aremania ke Jakarta yang menggunakan moda transportasi bus tersebut karena pihak kepolisian tidak merekomendasikan suporter menggunakan kereta api. Selain itu, kepolisian juga akan mengawal mulai dari keberangkatan di Malang hingga Jakarta.

Selain Wali Kota Malang Moch Anton yang membantu menyediakan bus, Presiden Kehormatan Arema yang juga Bupati Malang Rendra Kresna juga menyediakan 10 unit bus, sedangkan Wali Kota Batu Eddy Rumpoko menyediakan 6 unit bus.

Rencananya, Aremania akan diberangkatkan dari Stasiun Kotabaru Malang oleh Kapolda Jatim sekitar pukul 09.00 WIB. Aremania bakal dikawal satu peleton pasukan Brimob dan satu peleton Sabhara yang dipimpin Karo Ops Polda Jatim Kombes Arief Pranoto.

Pada laga final Piala Bhayangkara yang mempertemukan Arema dengan Persib Bandung itu digelar di Stadion GBK Jakarta, Minggu (3/4). Persib Bandung lolos ke babak final setelah mengalahkan Bali United dengan skor tipis 1-0 di babak semifinal, sedangkan Arema mengandaskan Sriwijaya FC di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, kabupaten Malang, juga dengan skor tipis 1-0.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016