Kecuali kalau dalam eksploitasi ditemukan emas bukan tembaga akan tinggi kembali. Tetapi, jika sebaliknya tidak terjadi, saham akan kembali merosot."
Mataram (ANTARA News) - Wakil Ketua DPRD Nusa Tenggara Barat Mori Hanafi menilai opsi menjual 6 persen saham milik daerah di PT Newmont Nusa Tenggara adalah pilihan terbaik seiring terus merosotnya harga saham perusahaan itu.

"Kami khawatir makin lama saham ini tidak akan ada nilainya sehingga opsi menjual saham di saat posisi turun adalah yang terbaik," kata Mori Hanafi di Mataram, Rabu.

Ia menuturkan DPRD prihatin dengan kondisi penurunan harga bahan galian, seperti logam (emas, perak dan tembaga), minyak bumi, dan batu bara sehingga berimbas pada jatuhnya harga saham PT Nemont Nusa Tenggara (PT NNT).

"Kecuali kalau dalam eksploitasi ditemukan emas bukan tembaga akan tinggi kembali. Tetapi, jika sebaliknya tidak terjadi, saham akan kembali merosot," jelasnya.

Menurut Mori, saat proses divestasi awal, saham Newmont sangat tinggi. Ketika itu mencapai 867 juta dollar, namun saat ini harganya hanya mencapai 528 juta dolar sehingga terjadi penurunan mencapai 300 juta dolar lebih.

Untuk itu, menyikapi penurunan harga saham, DPRD NTB mendorong agar ketiga daerah Provinsi NTB, Sumbawa dan Sumbawa Barat melalui PT Daerah Maju Bersaing (PT DMB) dijual. Nantinya hasil penjualan itu kemudian dialihkan ke arah yang lebih produktif. Salah satunya menambah modal di Bank NTB dan BPR.

"Kalau 30 persen saja dividen kita terima setiap tahun dari modal yang kita tanamkan sudah berapa kita dapat di Bank NTB dan BPR yang sahamnya di miliki daerah," katanya.

Ia menambahkan, adanya rencana pembelian saham PT NNT oleh perusahaan nasional, seperti PT Medco, bisa saja dilakukan asalkan penawaran itu dapat menguntungkan daerah. "Kalau bagus kenapa tidak," ucapnya.

Karena itu politisi Partai Gerindra ini, menyatakan opsi menjual saham di saat posisi turun merupakan langkah terbaik untuk menyelamatkan daerah.

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016