Bengkulu (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu mengalami kesulitan menyensus perusahaan di Bengkulu dalam rangka Sensus Ekonomi 2016.

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Aden Gultom di Bengkulu, Selasa, mengatakan sejumlah perusahaan tidak mau memberikan data keperluan sensus dengan alasan mereka merupakan cabang perusahaan yang ada di Jakarta.

"Alasan mereka ya di Jakarta sudah di sensus, cukup yang di sana saja," kata dia.

Sementara, sensus digelar guna memetakan perekonomian di daerah, jadi masyarakat, pelaku usaha dan perusahaan diharapkan lebih terbuka untuk kepentingan tersebut.

"Sejauh ini ada sekitar sepuluh perusahaan yang keberatan untuk di sensus," katanya.

Sepuluh perusahaan itu bergerak di bidang pertambangan yakni komoditas batu bara, perkebunan serta pertanian dan perusahaan tersebar di kabupaten dan kota di Bengkulu.

"Kami masih upayakan, dan sudah memberitahu kantor pusat sepuluh perusahaan tersebut, agar mereka mau ikut menyukseskan sensus, sensus ini gratis tidak dipungut biaya," kata Aden.

Sampai minggu pertama Mei 2016, Sensus Ekonomi 2016 atau SE 2016 di Bengkulu sudah berjalan 25 persen dari target sensus.

"Kita akan evaluasi bagian mana yang harus diperbaiki agar tiga minggu ke depan sensus berjalan lebih baik," ujarnya.

Sensus Ekonomi 2016 dimulai pada 1--31 Mei 2016. Hasil sensus secara keseluruhan di Indonesia akan disampaikan dalam pidato Presiden Jokowi pada 16 Agustus 2016 nanti.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016