Jakarta (ANTARA News) - PT Bank OCBC NISP Tbk melaporkan penawaran awal (bookbuilding) obligasi berkelanjutan II mengalami kelebihan permintaan sebesar 72 persen pada periode 30 Maret - 14 April 2016.

Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudja di Jakarta, Selasa, mengatakan dana yang terserap dari penerbitan bagian pertama obligasi berkelanjutan II senilai Rp2 triliun akan digunakan untuk ekspansi kredit.

"Respons pasar tinggi. Setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, dana akan digunakan untuk pertumbuhan usaha dalam bentuk penyaluran kredit," ujarnya.

Bank yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh OCBC Singapura ini tengah menghimpun pendanaan untuk mendorong ekspansi kredit. OCBC menargetkan kredit dapat tumbuh hingga 15-20 persen pada 2016, jauh di atas perkiraan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia pada rentang 12-14 persen.

Obligasi yang merupakan bagian pertama dari Penawaran Umum Berkelanjutan II Bank OCBC NISP dengan target total Rp8 triliun itu telah mendapat pernyataan efektif dari OJK pada 29 April 2016.

Target OCBC dana Rp8 triliun dapat terserap dari semua bagian penerbitan obligasi selama dua tahun.

Untuk obligasi bagian pertama ini, kata Parwati, diterbitkan dalam tiga seri yaitu seri A untuk jangka waktu 370 hari sebesar Rp837 miliar dengan bunga 7,50 persen.

Kemudian, Seri B untuk jangka waktu 2 tahun sebesar Rp380 miliar dengan bunga 8 persen, serta seri C untuk jangka waktu 3 tahun sebesar Rp 783 miliar dengan bunga 8,25 persen.

"Bunga Obligasi akan dibayarkan setiap triwulan," kata dia.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016