Bandung (ANTARA News) - Sebelas dokter hewan mengautopsi bangkai gajah bernama Yani milik Kebun Binatang Bandung yang mati pada Rabu (11/5).

"Total ada 11 dokter yang mengautopsi dan autopsinya dilakukan tadi pagi dan membutuhkan waktu sekitar tiga jam," kata Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat Sylvana Ratna di Bandung, Kamis.

Autopsi jasad Yani dilakukan oleh dokter-dokter hewan dari Rumah Sakit Hewan Cikole Provinsi Jawa Barat, Dinas Peternakan Jawa Barat, Taman Safari, Balai Veteriner Subang, Dinas Peternakan Kabupaten Subang dan Persatuan Dokter Hewan.

"Adapun yang menjadi ketua tim autopsinya adalah dr Yohana dari Taman Safari, karena beliau sangat memahami soal gajah," kata dia serta menambahkan hasil autopsi akan diumumkan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Yani, gajah berusia 34 tahun, mati pada Rabu sekitar pukul 18.00 WIB setelah terbaring sakit di Kebun Binatang Bandung, yang dikelola oleh yayasan swasta yang menyewa lahan milik pemerintah daerah untuk kebun binatang.

Di akun Facebook, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyatakan telah berkali-kali menegur manajemen kebun binatang itu agar memperbaiki tata kelolanya.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016