Kunshan (ANTARA News) - Tiongkok meresmikan turnamen final Piala Thomas dan Uber 2016 di Kota Kunshan, Jiangsu, Tiongkok, Jumat malam.

"Kita hadir bersama pada musim yang bagus pada bulan Mei 2016 untuk merayakan turnamen bulu tangkis yang akbar ini," kata Wali Kota Kunshan Du Xiaogang dalam sambutan di hadapan sejumlah perwakilan negara-negara peserta Piala Thomas dan Uber 2016.

Sekretaris Partai Komunis Kunshan Xu Huiming mengatakan Kota Kunshan telah mempersiapkan penyelenggaraan turnamen final Piala Thomas dan Uber 2016 selama 716 hari sejak ditunjuk sebagai tuan rumah pada Mei 2014.

"Selamat datang di Kota Kunshan yang merupakan kota kelahiran kung fu dan opera Tiongkok. Kunshan juga dikenal sebagai kota air ZhouZhang," kata Xu tentang kota yang berada di jantung Sungai Yangtze itu.

Sementara, Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia Poul-Erik Hoyer menyampaikan para peserta turnamen akan menikmati penyelenggaraan turnamen yang lebih besar dibanding sebelumnya.

"Mari menikmati momentum yang luar biasa ini di Kunshan," kata Poul.

Turnamen final Piala Thomas dan Uber 2016 diikuti 20 perwakilan yaitu Afrika Selatan, Australia, Amerika Serikat, Bulgaria, Denmark, Hong Kong, India, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Malaysia, Mauritius, Meksiko, Prancis, Spanyol, Taiwan, Thailand, dan Tiongkok.

Sebelumnya, tim Indonesia telah menjalani latihan sesi kedua di Stadion Kunshan untuk beradaptasi di lapangan.

"Kondisi lapangan cukup baik dan tidak terlalu banyak angin. Pencahayaan juga pas, hanya shuttlecock yang dipakai berat," kata Kapten Tim Thomas Indonesia Hendra Setiawan.

Hendra mengatakan para pemain perlu menambah latihan fisik untuk menyesuaikan dengan shuttlecock pertandingan.

Tim Indonesia masih punya satu latihan terakhir pada Sabtu (14/5) menjelang pertandingan grup pada Minggu (15/5).

"Peluang kami cukup terbuka. Tapi, kami tidak boleh lengah. Sektor ganda punya peluang meskipun teman-teman di sektor tunggal akan tetap berjuang maksimal," kata Hendra.

Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016