Malang (ANTARA News) - Universitas Brawijaya Malang mulai mengoperasikan Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP) pertama di wilayah Jatim yang dibangun mulai tahun 2012 di atas lahan sekitar 8,5 hektare dengan anggaran sebesar Rp30 miliar.

Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur Prof Dr Muhammad Bisri, Kamis mengatakan RSHP yang berlokasi di kampus 2 UB di Desa Kalisongo, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang itu layaknya rumah sakit manusia karena juga dilengkapi berbagai fasilitas dan jenis pelayanan medik veteriner.

"Bangunan RSHP ini ada lima lantai, juga ada ruang rawat inap VIP, layaknya pasien manusia. Juga ada ruang bedah (operasi), layanan emergency, serta depo farmasi. Namun, di kampus 2 UB ini bukan hanya RSHP saja, tetapi nantinya juga ada ruang perkuliahan untuk Fakultas Kedokteran Hewan, Sport center, maupun ruang kuliah umum bersama," kata Muhammad Bisri dalam sambutan peresmian RSHP di kampus 2 UB Malang.

Sementara itu Gubernur Jatim Soekarwo dalam sambutan peresmian RSHP UB, mengatakan problem industri peternakan onfarm, khususnya sapi perah. Industri ini hanya dijalankan secara turun temurun, sehingga tidak ada alih teknologi serta pengembangan industri untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak.

"Upaya yang harus dilakukan bersama, khususnya peternak, bagaimana cara meningkatkan nilai tambah onfarm ini, dengan kondisi yang tidak memungkinkan menambah lahan. Upaya yang bisa dilakukan adalah penggunaan bibit yang berkualitas. Nah, disinilah peran perguruan tinggi melalui riset-risetnya yang bisa diaplikasikan," ujarnya.

Sukarwo mengakui selama ini riset untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas masih sangat lemah. "keterlibatan perguruan tinggi untuk membantu peternak maupun petani dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas produk juga masih sangat minim," tuturnya.

Selain problem lahan dan kualitas produk, kata Soekarwo, jaminan (agunan) peternak untuk memperoleh kredit dari perbankan juga menjadi masalah tersendiri, sebab rata-rata peternak tidak memiliki sertifikat yang bisa dijaminkan, termasuk sertifikat tanah yang sangat minim.

Dari sekitar 15 juta hak sertifikat tanah, baru 6,4 juta yang sudah bersertifikat. "Sekarang yang kami butuhkan adalah adanya adhoc birokrasi yang nantinya mampu membantu memudahkan para peternak maupun petani untuk memperoleh kucuran kredit dari perbankan," urainya.

RSHP UB yang baru diresmikan dan dipimpin Direktur drh Analis Wisnu Wardhana itu memiliki jam operasional pada 08.00-12.00 WIB. Untuk operasional RSHP, direktur dibantu oleh sembilan orang dokter hewan yang memiliki sertifikasi kompetensi dan tanda register veteriner.

Keberadaan RSHP UB itu juga diharapkan menjadi Pusat Rujukan Diagnostik Hewan di Provinsi Jawa Timur dan sekitarnya karena fasilitas rumah sakit yang cukup lengkap, termasuk ruang rawat inap VIP.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2016