Selama enam hari tidak ada air... ini telah meningkatkan penderitaan kami selama Ramadan
Khartoum (ANTARA News) - Ibu kota Sudan dilanda kelangkaan air dan bahan bakar pada Rabu (8/6), dengan sejumlah warga mengantre di luar stasiun pengisian bahan bakar dan menunggu truk tangki air di sejumlah area permukiman di Khartoum, menurut koresponden AFP.

Kelangkaan pasokan bahan bakar dan air terjadi menyusul pemadaman listrik selama beberapa pekan terakhir di sebagian besar area permukiman di kota berpenduduk tujuh juta orang tersebut.

Antrean kendaraan terlihat di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar di ibu kota tersebut, sedangkan warga membawa ember mengantre dalam kondisi cuaca panas untuk menunggu truk tangki di distrik mereka.

"Saya sudah mengantre selama tiga jam sekarang," kata pegawai pemerintah Essam Youssef, yang duduk di mobil yang terparkir di luar stasiun pengisian bahan bakar Khartoum utara.

"Cuacanya panas dan saya sedang berpuasa. Ini sudah berlangsung selama sepekan. Mereka mengatakan tidak ada bensin," kata Youssef, yang mobilnya terlihat mengantre bersama puluhan kendaraan lainnya.

Pemandangan serupa juga terjadi di beberapa stasiun pengisian bakar di Khartoum.

"Ada pengurangan 50 persen bensin yang kami terima. Kami tidak tahu alasannya," kata Badraddin Ali, pekerja di salah satu stasiun pengisian bahan bakar.

"Stasiun pengisian bahan bakar kami adalah salah satu yang berbesar di utara Khartoum, tetapi kami tidak dapat menawarkan bensin untuk orang-orang ini," katanya.

Sejumlah wilayah permukinan juga dibiarkan tanpa air.

"Selama enam hari tidak ada air... ini telah meningkatkan penderitaan kami selama Ramadan," kata Siham Mohamed, warga yang tinggal di kawasan pekerja di Khartoum.

"Kami membeli air dari mobil tangki seharga 65 pounds (Sudan) per barel dan kita perlu empat barel untuk keluarga kami," katanya.

Kekurangan air di Khartoum itu diakui oleh pejabat.

"Ada krisis air di beberapa daerah di Khartoum dan Omdurman," kata manajer stasiun pemompaan air Khalid Ali.

"Salah satu stasiun pompa utama kami sedang menjalani pemeliharaan dan memengaruhi persediaan di Khartoum dan Omdurman," katanya.

Sementara seorang pejabat kementerian minyak, yang dihubungi AFP, mengatakan tidak ada kelangkaan bahan bakar, hanya para pemilik mobil yang menimbun bahan bakar "lebih dari konsumsi mereka biasanya."
 

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016