Tokyo (ANTARA News) - Gubernur Tokyo Yoichi Masuzoe berencana mengajukan pengunduran diri Rabu pagi ini waktu setempat setelah diketahui menyalahgunakan penggunaan dana pajak untuk liburan keluarga dan membeli benda seni, lapor televisi NHK.

Ia akan menjadi gubernur Tokyo kedua yang mengundurkan diri sejak kota itu memenangkan hak ketuanrumahan Olimpiade musim panas 2020, meskipun penuntut mengatakan langkah itu tak akan mempengaruhi persiapan pesta olahraga itu.

Pendahulunya juga mengundurkan diri karena skandal dana hanya beberapa bulan setelah Tokyo diumumkan sebagai tuan rumah olimpiade.

Masuzoe(67) menang pemilihan gubernur pada 2014 dengan dukungan koalisi partai penguasa dari Perdana Menteri Shinzo Abe.

Ia mendapat tekanan untuk melepaskan jabatan karena berulangkali menolak menjelaskan pemakaian dana umum untuk membeli buku komik bagi anak-anaknya.

Menghadapi sidang mosi-tidak percaya pada parlemen Tokyo, Rabu siang, jabatan gubernur menjadi tidak dapat dipertahankan.

Mosi tidak percaya diajukan pihak oposisi dan partai-partai koalisi, termasuk partai pimpinan PM Abe, Partai Demokratik Liberal (LDP) karena kekhawatiran terhadap pengaruh pada pemilihan Majelis Tinggi bulan depan bila Masuzoe tetap menduduki jabatan meskipun menghadapi kecaman publik.

Masuzoe menolak menjelaskan pengeluarannya sehingga memicu kemarahan para pemilih di Tokyo yang bertubi-tubi menyerang pemerintah. Jajak pendapat juga merekomendasikan dia dipecat.

"Sangat wajar bila dia berhenti." kata Tomoko Oyama, anggota dewan dari Partai Komunis yang merupakan penentang paling lantang bagi Masuzoe. "Ia didepak oleh para pemilih di Tokyo."

Senin lalu Masuzoe berjanji mengembalikan gajinya dan meminta para pemilih bersabar hingga akhir Olimpiade Rio pada 22 Agustus saat bendera Olimpiade diserahkan kepada Tokyo sebagai tuan rumah selanjutnya.

Pengunduran diri pendahulu Masuzoe, Naoki Inose memperlambat persiapan penyelenggaraan Olimpiade, tetapi para petinggi Olimpade Tomjyo 2020 pekan ini mengatakan bahwa kesalahan Misuzoe tidak akan berpengaruh apa-apa, demikian Reuters.


(M007/S023)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016