"Menurut laporan Dirjen Perkeretaapian, persiapan kereta api, penumpang, perbaikan sarana dan prasarana sudah lebih baik dan sudah dinyatakan siap," katanya seusai menyapa penumpang kereta api di Surabaya, Sabtu.
Ia mengatakan untuk moda transportasi kereta api, masih belum mendapatkan permasalahan yang serius, namun ada temuan jika beberapa kereta api belum diperbaiki, seperti kursi penumpang maupun mesinnya.
"Dari evaluasi tinjauan ke beberapa tempat, angkutan darat menjadi moda yang paling diminati masyarakat. Sampai 23 Juni kemarin, ada beberapa angkutan darat yang bermasalah, seperti sabuk pengaman sopir yang tidak tersedia, ban bus yang bermasalah hingga spedometer bus yang tidak berfungsi," paparnya.
Selain itu, lanjutnya angkutan udara sudah dianggap aman karena sudah memenuhi persyaratan. Dari 540 pesawat yang beroperasi di Indonesia, ditemukan 10 pesawat yang masih bermasalah dan sudah dalam proses perbaikan.
Terkait situasi penumpang, ia menambahkan jika saat ini masih belum ada perubahan karena masih normal, namun berbeda dengan arus balik yang selalu dipadati penumpang, apalagi arus dari barat ke timur yang melalui stasiun Surabaya.
Sementara itu, terkait personel pengamanan menjelang lebaran kali ini melibatkan unsur Brimob, Polisi Militer, Polsek Tambaksari, Polsuska, serta sekitar 150 tenaga sukarelawan dari Komunitas Pecinta Kereta Api.
Presiden Eksekutif PT KAI Daop 8 Surabaya, Wiwik Widayanti memambahkan kecelakaan bisa dicegah dengan memfokuskan pada daerah rawan bencana seperti, rawan banjir, rawan tanah longsor dan rawan amblesan.
"Selain peningkatan upaya pengamanan arus mudik Lebaran, kami juga melakukan berbagai terobosan guna meningkatkan pelayanan, mulai dari kebersihan gerbong KA, toilet hingga kemudahan memperoleh tiket, penataan parkir dan ruang tunggu," tandasnya.
Pewarta: Indra Setiawan/Laily Widya
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016
