Lyon (Antara/Reuters) - Pelatih Irlandia Martin ONeill mengeluhkan bahwa Prancis memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan diri untuk pertandingan putaran kedua yang dimainkan pada Minggu, di mana pasukannya kalah 1-2 dari sang tuan rumah.

Prancis, yang sempat tertinggal satu gol sebelum membalikkan keadaan, memiliki waktu beristirahat selama sepekan setelah bermain imbang tanpa gol dengan Swiss pada pertandingan terakhirnya di fase grup, sedangkan Irlandia hanya memiliki kurang dari tiga hari untuk memulihkan diri setelah mereka kalah dari Italia.

"Tiga hari merupakan jumlah waktu yang luar biasa yang dapat dimiliki suatu tim atas tim lainnya," ucapnya.

"Saya tahu bahwa kami telah mengetahui hal itu sebelumnya namun kami tentu saja memiliki kerugian pada aspek tersebut. Dikatakan bahwa Prancis merupakan tim yang benar-benar bagus dan memiliki keberuntungan di turnamen ini."

Irlandia menyia-nyiakan keunggulan awal mereka dalam rentang waktu tiga menit di babak kedua, ketika dua gol yang dibukukan Antoine Griezmann membawa Prancis menuju perempat final untuk berhadapan dengan pemenang pertandingan Senin antara Inggris melawan Islandia.

"Jika kami mampu mempertahankannya untuk enam atau tujuh menit berikutnya, kami mungkin dapat menggunakan keunggulan kami dengan Prancis, yang mungkin akan menjadi sedikit panik," kata ONeill pada konferensi pers.

"Saya tahu itu adalah waktu yang lama dalam satu pertandingan namun saya kecewa dengan mempertimbangkan posisi yang kami miliki sepanjang pertandingan."

Ia menambahi, "Para pemain tidak dapat memberikan lebih dalam permainan. Mereka hanya memiliki satu ons tersisa dan saya sangat bangga terhadap mereka."

ONeill memberikan penghormatan kepada para penggemar Irlandia yang memperlakukan pemain dengan sangat baik, dengan melakukan "standing ovation" selama sepuluh menit setelah peluit panjang berbunyi.

"Perasaan di antara pada pemain adalah bahwa ini merupakan turnamen yang indah, karena para penggemar begitu mengagumkan dalam empat pertandingan yang kami mainkan," tuturnya.

"Mereka memberi tambahan energi kepada para pemain jika ada hal semacam itu. Saya tidak dapat lebih bangga lagi terhadap para penggemar. Mereka memperlakukan diri sendiri dengan brilian dan merupakan kredit untuk negara mereka."
(Uu.H-RF/D011)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016