Moskow (ANTARA News) - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (29/6) mencabut pembatasan perjalanan warganya ke Turki dan memerintahkan normalisasi perdagangan setelah dia memperbaiki hubungan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan lewat percakapan telepon pertama mereka sejak Ankara menembak jatuh pesawat militer Rusia.

Setelah insiden November tahun lalu itu, Moskow menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Ankara, termasuk embargo terhadap beberapa produk makanan Turki, serta larangan penerbangan sewaan dan penjualan paket tur ke sana serta pemberlakuan kembali visa untuk pengunjung asal Turki.

"Saya ingin memulai dengan masalah pariwisata... kita mencabut pembatasan administratif di area ini," kata Putin kepada para menteri dalam pernyataan yang disiarkan di televisi.

"Saya meminta pemerintah Rusia memulai proses normalisasi perdagangan umum dan hubungan ekonomi dengan Turki," kata dia seperti dikutip kantor berita AFP.

Langkah tersebut dilakukan beberapa jam setelah tiga bom bunuh diri meledak di bandara internasional Ataturk di Istanbul, Turki, dan menewaskan 41 orang, termasuk 13 warga asing. Serangan itu terjadi pada awal musim wisata penting di Turki.

Terobosan diplomatik penting dengan Rusia dihasilkan dalam pembicaraan telepon Putin dengan Erdogan.

Kantor Kepresidenan Turki menyatakan bahwa Erdogan dan Putin "menyoroti pentingnja normalisasi hubungan bilateral antara Turki dan Rusia."

Erdogan diperkirakan bertemu dengan Putin pada September di sela pertemuan G20 di China menurut pejabat Turki yang namanya tak mau disebut kepada kantor berita AFP.


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016