Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 10.020 pekerja dan keluarganya yang berada di delapan kota, mudik gratis ke kampung halaman dengan menggunakan 185 bus yang disediakan BPJS Ketenagakerjaan.

Kepala Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Hendro Sucahyono di acara pelepasan pemudik tersebut di Jakarta, Sabtu, mengatakan khusus di Jakarta, disiapkan 74 bus untuk mengangkut 4.500 penumpang dengan tujuan Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Hadir juga di acara tersebut, Direktur Pelayanan dan Kepatuhan BPJS Ketenagakerjaan Evi Afiatin, Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antarlembaga E Ilyas Lubis, dan Direktur Pengembangan Investasi, Krishna Syarif dan Ketua Dewas BPJS Ketenagakerjaan Guntur Witjaksono.

Evi menyampaikan rasa suka citanya menyaksikan para pekerja yang bersiap untuk melewatkan momen Idul Fitri bersama keluarga di kampung halaman.

"Semoga melalui kegiatan Mudik ASIK (Ajang Silaturahmi, Indahnya Kebersamaan) terjalin silaturahmi pekerja dengan keluarga di kampung halaman," ujar Evi.

Dia berharap BPJS Ketenagakerjaan di masa mendatang bisa lebih banyak mengangkut pemudik.

"Tahun lalu, kami siapkan 4000 kursi, tahun ini menjadi 10.020," katanya.

Kegiatan mudik gratis ini juga dihadiri Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial Kemenaker Hayani Rumondang dan Kadisnaker DKI Priyono.

Selain di Jakarta, tujuh kota lainnya juga melaksanakan Mudik ASIK, yakni di Bekasi, Karawang, Cirebon, Serang, Surabaya dan Gresik dengan tujuan Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur.

Selain itu, pelaksanaan kegiatan mudik gratis di wilayah Sumatera dilakukan untuk para pekerja di Kabupaten Siak dengan tujuan Sumatera Barat dan Sumatera Utara dengan total pekerja yang diberangkatkan mencapai 10.020 orang untuk seluruh rangkaian kegiatan.

"Semoga ke depannya pelaksanaan kegiatan ini dapat lebih luas lagi dan menjangkau lebih banyak pekerja," tutur Evi.

Dia juga mengimbau kepada seluruh pengemudi yang membawa rombongan peserta mudik ini agar tetap mematuhi peraturan lalu lintas dan mengemudi dengan tenang.

"Mengemudilah dengan tenang karena keamanan dan kenyamanan bagi para pekerja adalah yang utama," katanya.

Sementara Eko, salah seorang peserta Musim ASIK, menyatakan mudik gratis meringankan bebannya karena ia tidak perlu membeli tiket yang mahal dibandingkan harga pada hari biasa.

"Sangat membantu. Uang tiket bisa buat beli oleh-oleh untuk keluarga," kata Eko.

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016