Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi, bergerak menguat 11 poin menjadi Rp13.064 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.075 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis mengatakan bahwa rupiah kembali mengalami apresiasi terhadap mata uang dolar AS di tengah sentimen positif mengenai kebijakan pengampunan pajak di dalam negeri.

"Rupiah masih terlihat bergerak menguat. Faktor tax amnesty masih mempengaruhi pergerakan mata uang domestik untuk bergerak di level Rp13.000 per dolar AS," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, pelaku pasar diharapkan tetap waspada adanya aksi ambil untung terhadap rupiah setelah bergerak menguat secara berkelanjutan dalam beberapa hari terakhir.

"Kami masih berharap, rupiah mampu bertahan di area positif mengingat sentimen positif dari harga minyak dunia yang berada di area positif," katanya.

Terpantau, harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Kamis (14/7) pagi ini berada di posisi 45,26 dolar AS per barel, naik 1,14 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 46,72 dolar AS per barel, menguat 0,99 persen.

Ekonom Samual Sekuritas, Rangga Cipta menambahkan bahwa pelemahan dolar AS berlanjut terhadap mayoritas mata uang dunia di tengah harapan stimulus oleh bank sentral Inggris yang akan diumumkan pada pekan ini.

"Namun tetap waspada, ruang penguatan rupiah akan dibatasi oleh masih melambatnya laju perekonomian Tiongkok," katanya.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2016