Tapi tergantung Presiden, akan di awal atau pertengahan, kita siap saja
Jakarta (ANTARA News) - Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta dipastikan akan beroperasi pertengahan Agustus mendatang.

"Terminal 3 akan diverifikasi Insya Allah minggu kedua dioperasikan dan akan jadi hadiah kemerdekaan kita semua," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam konferensi pers di Kemenhub, Jakarta, Kamis.

Dihubungi terpisah, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo menyatakan siap apabila dioperasikan lebih awal sesuai yang direncanakan yaitu 9 Agustus 2016.

"Tapi tergantung Presiden, akan di awal atau pertengahan, kita siap saja," katanya.

Nantinya, lanjut dia, pengoperasian Terminal 3 tersebut meliputi seluruh rute domestik oleh maskapai Garuda Indonesia.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan pihaknya tengah mengupayakan pemenuhan aspek keselamatan, keamanan dan pelayanan sesuai dengan standar yang ditetapkan regulator.

"Kami sudah bicarakan hal ini dalam rapat-rapat bersama Kemenhub dan kita sudah usulkan tanggal 9 Agustus 2016, tapi belum keluar resminya," katanya.

Dia mengungkapkan sebetulnya Presiden Joko Widodo menginginkan pengoperasian Terminal 3 sebelum Lebaran 2016 lalu, namun karena dinilai belum siap dari segi keselamatan, keamanan dan pelayanan, Kemenhub menunda pengoperasian terminal tersebut.

Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamurahardjo mengungkapkan penundaan pengoperasian tersebut dilatarbelakangi sejumlah faktor, di antaranya psikologi keagamaan, yaitu dalam hajat besar umat Muslim pada Lebaran, pemerintah tidak mau mengambil risiko yang mengancam keselamatan di tengah upaya yang besar untuk mewujudkan nirkecelakaan atau zero accident.

Kedua, Hemi menambahkan faktor teknis politis, yaitu saat ini pemerintah tengah mengembalikan reputasi penerbangan yang sempat terpuruk di mata dunia dengan dilarangnya seluruh penerbangan ke Eropa pada 2007 oleh Eurpoean Commission (EU banned).

"Saat ini kita juga tengah berusaha keras untuk lolos kategori 1 FAA (Federal Aviation Administration) dan ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Dunia)," katanya.

Menurut dia, hasil sementara atas upaya keras tersebut sudah baik, yaitu standar keamanan penerbangan oleh ICAO yang mendapat nilai 94,5 dan sebagainya.

"Selain itu kami juga tengah mengadakan pembinaan terhadap maskapai, kami tidak mau Garuda Indonesia sebagai satu-satunya maskapai yang beraliansi global Sky Team, citranya menjadi turun lagi karena pelaksanaan pengoperasian Terminal 3 yang kurang maksimal," katanya.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016