Sekarang pertanyaannya adalah, ada berapa sekolah yang siap untuk penerapan sistem full day school?
Jakarta (ANTARA News) - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai siswa-siswi yang nantinya menjalani kebijakan full day school atau perpanjangan waktu sekolah akan membutuhkan nutrisi lebih banyak.

"Kebutuhan nutrisi siswa harus dipikirkan dalam penerapan kebijakan tersebut. Waktu sekolahnya seharian, sampai sore, harus disiapkan makanan yang bernutrisi," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa.

Menurut pria yang lebih akrab disapa Ahok itu, rata-rata anak di Indonesia hanya mengkonsumsi daging sebanyak dua kilogram per tahun. Sedangkan tingkat konsumsi daging oleh anak-anak di wilayah DKI Jakarta lebih tinggi, yakni mencapai lima kilogram.

"Akan tetapi, tentu saja jumlah tersebut masih sangat jauh kalau dibandingkan dengan anak-anak di Argentina yang bisa mengonsumsi daging sampai 16 kilogram per tahun. Faktor nutrisi inilah yang harus dipertimbangkan," ujar Ahok.

Oleh karena itu, dia mengatakan Pemprov DKI akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum kebijakan tersebut benar-benar diberlakukan di wilayah DKI Jakarta. Ia juga ingin memastikan seluruh fasilitas pendukung siap untuk penerapan kebijakan itu.

"Sekarang pertanyaannya adalah, ada berapa sekolah yang siap untuk penerapan sistem full day school? Bagaimana dengan nutrisi murid-muridnya? Intinya, semua persiapan harus dilakukan dengan baik," tutur Ahok.

Baca Juga : Kak Seto : masyarakat tidak reaktif terhadap rencana Mendikbud

Meskipun demikian, dia menyatakan pada dasarnya, Pemprov DKI Jakarta mendukung penuh apabila memang nantinya waktu belajar di sekolah, terutama tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) diperpanjang.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengusulkan rencana penerapan sistem full day school untuk pendidikan dasar (SD dan SMP), baik negeri maupun swasta yang bertujuan agar anak tidak sendirian di rumah ketika orang tuanya masih bekerja.

Pewarta: Cornea Khairany
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016