Dharmasraya (ANTARA News) - Amir Kolahdouz diambang juara kejuaraan balap sepeda Tour de Singkarak (TdS) 2016 setelah hingga etape tujuh yang finis di Dharmasraya, Jumat, tetap kokoh di puncak klasemen umum  (yellow jersey) kejuaraan yang didukung Kementerian Pariwisata itu.

Pebalap yang memperkuat Pishgaman Cycling Team Iran itu membukukan total catatan waktu 22:51:45 atau unggul satu menit 22 detik dengan pebalap Terengganu Cycling Team Malaysia, Dadi Suryadi yang membukukan catatan waktu 22:53:07.

Dengan selisih waktu yang ada serta tinggal satu etape yang harus dijalani yaitu dari Bukittingi menuju Kota Padang, Minggu (14/8) maka peluang bagi Amir Kolahdouz untuk menjadi pebalap tercepat pada TdS 2016 terbuka. Apalagi etape delapan akan didominasi turunan dan lintasan datar.

Melihat strategi yang digunakan pada dua etape terakhir, Amir yang didukung rekan satu timnya yaitu Reza Hosseini, Rahim Emami dan Mohammad Rajablou, diperkirakan akan kembali main aman di etape terakhir. Fokus yang dilakukan hanya mengamankan posisi.

"Seperti yang sudah kami lakukan. Kami akan terus mengontrol jalannya perlombaan terutama memantau pebalap-pebalap yang dekat dengan kami. Tinggal satu etape lagi," kata Amir Kolahdouz saat dikonfrimasi.

Selain memegang yellow jersey, Amir Kolahdouz saat ini juga mengamankan green jersey atau predikat raja sprint Untuk posisi ini, pebalap nomor start satu itu mendapat ancaman dari dua pebalap yaitu Saxon Irvine dari Data #3 Cisco Racing Team dan Ricardo Garcia dari Kinan Cycling Team.

Untuk green jersey, peluang untuk terjadi pergeseran tetap terbuka karena ada tiga titik sprint di etape kedelapan tepatnya di km 70,2 atau di Pasar Lubuk Alung, km 106,9 dan km 119,9. Masih banyak poin yang akan diperebutkan pebalap terutama yang memiliki spesialisasi spinter itu.

Begitu juga dengan predikat raja tanjakan atau polkadot jersey. Amir Kolahdouz tetap kokoh di puncak. Lawan terdekat pebalap asal Iran itu hanyalah Dadi Suryadi yang merupakan pebalap tuan rumah Indonesia yang merupakan pebalap dengan spesialisasi tanjakan.

Sementara itu untuk pebalap Indonesia tercepat tidak ada persaingan yang begitu ketat karena Dadi Suryadi cukup jauh meninggalkan rekan-rekannya sesama pebalap tuan rumah. Hingga etape tujuh, pebalap asal Sumedang, Jawa Barat itu unggul 16 menit 41 detik dengan pebalap dibelakangnya yaitu Hari Fitrianto yang memperkuat Black Inc Laos.

"Saat ini saya tinggal mempertahankan saja," kata Dadi Suryadi dengan optimistis.

Jika tidak ada aral melintang sehingga membawanya tidak finis pada kejuaraan yang sudah masuk seri kedelapan ini, maka Amir Kolahdouz akan menjadi juara umum TdS 2016. Sedangkan Dadi Suryadi akan melengkapi prestasinya dengan menjadi pebalap Indonesia tercepat kejuaraan yang juga untuk pengenalan pariwisata Sumatera Barat itu.

Sebelum menjalani etape terakhir yang ketat, semua pebalap mendapatkan kesempatan untuk libur satu hari di Bukittinggi, Sabtu (13/8). Kondisi ini dipastikan akan digunakan untuk mengembalikan tenaga dan mengatur strategi demi mengakhiri balapan dengan total hadiah Rp2,5 miliar dengan baik.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016