usia saya sudah 65 tahun tetapi saya tidak pernah mengalami hal semacam ini, gempa memang ya sering terjadi, tetapi tidak pernah sebesar ini. Ini malapetaka
Roma/Accumoli, Italia (ANTARA News) - Italia terguncang oleh gempa bumi dahsyat yang meluluhlantakkan bagian tengah negeri ini, sedangkan tim penolong dengan menggunakan helikopter bergegas mengungsikan para penyintas ke tempat aman di wilayah-wilayah terisolir yang diputus oleh longsor dan puing-puing bangunan runtuh menyusul gempa bumi 6,2 Skala Richter yang mengguncang Italia tengah Rabu dini hari waktu setempat atau Rabu sore WIB tadi.

Perdana Menteri Italia Matteo Renzi yang langsung mengunjungi wilayah bencana mengatakan paling sedikit 120 orang tewas akibat gempa bumi ini.

Foto-foto udara menunjukkan seluruh wilayah Amatrice, yang tahun lalu dipilih sebagai salah satu kota bersejarah paling indah di Italia, diratakan oleh gempa bumi dahsyat itu.

Kebanyakan yang meninggal dunia atau hilang terkubur puing-puing bangunan adalah pengunjung atau wisatawan.

"Hanya orang-orang muda di sini, ini musim liburan, festival di kota ini akan digelar lusa sehingga banyak tamu datang," kata Giancarlo, penduduk Amatrice, berdiri di jalan dengan hanya mengenakan pakaian dalam.

"Mengerikan sekali, usia saya sudah 65 tahun tetapi saya tidak pernah mengalami hal semacam ini, gempa memang ya sering terjadi, tetapi tidak pernah sebesar ini. Ini malapetaka," sambung dia seperti dikutip Reuters.

Jumlah korban meninggal akibat bencana alam ini diperkirakan akan terus bertambah.

Sementara itu para pasien di sebuah rumah sakit di Amatrice yang tertimpa hebat oleh gempa bumi dahsyat diungsikan ke jalan-jalan begitu rumah sakit lapangan didirikan di sini.

"Tiga perempat kota ini sudah tidak ada lagi," kata Wali Kota Amatrice Sergio Pirozzi kepada stasiun televisi RAI. "Yang jadi tujuan sekarang adalah menyelematkan sebanyak mungkin orang. Banyak suara di bawah reruntuhan, kami harus menyelamatkan orang-orang di sana."

Stefano Petrucci, Wali Kota Accumoli, mengatakan sekitar 2.500 orang kehilangan rumahnya di 17 dusun.

Para penduduk selamat memindahkan dan menggeser berton-ton puing bangunan runtuh dengan tenaga seadanya sebelum petugas bantuan darurat tiba dengan alat-alat berat dan anjing pelacak.

Retak-retak lebar terlihat seperti luka yang menganga di bangunan-banguan yang masih berdiri.

Departemen Perlindungan Sipil mengatakan para penyintas akan diungsikan ke daerah-daerah aman di Italia tengah, sedangkan yang lainnya ditempatkan di tenda-tenda yang didirikan di kawasan itu, demikian Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016