Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Badan SAR Nasional (Basarnas) menyatakan banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah barat dan selatan Aceh telah usai dan masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing.

"Laporan sementara hari ini dari rekan-rekan wilayah kerja Pos SAR Meulaboh sudah aman, tidak ada lagi kawasan yang urgen. Mudah-mudahan tidak lagi diguyur hujan," kata Koordinator Pos SAR Meulaboh Rahmad Kenedy di Meulaboh, Minggu.

Dia menyatakan, akibat intensitas curah hujan tinggi banjir melanda sejumlah wilayah seperti Kabupaten Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, meskipun tidak ada korban jiwa namun telah terjadi kerusakan infrastruktur dan lahan pertanian masyarakat.

Kenedi menjelaskan, masyarakat Tadu Raya yang diinformasikan kepada pihaknya membutuhkan evakuasi telah didatangi, namun saat sampai kelokasi genangan air banjir telah surut, namun jalur transportasi belum bisa dilintasi kendaraan roda dua.

"Kami langsung turun ke Nagan Raya, ternyata hanya tinggal genangan air yang masih merendam pemukiman. Masyarakat disana terkurung di desa mereka sendiri, khawatirnya kalau ada orang sakit, tapi sejauh kami datang tidak ada,"jelasnya.

Di Kabupaten Aceh Barat banjir tidak hanya merendam pemukiman penduduk, lahan pertanian, namun juga fasilitas umum dan puluhan warga terpaksa dibantu evakuasi dan pendistribusian bantuan masa panik oleh jajaran kepolisian setempat.

"Alhamdulillah, kita telah menyalurkan bantuan dan membantu evakuasi warga, untuk kondisi banjir hari ini sudah surut dan masyarakat sudah kembali ke rumah,"kata Kapolres Aceh Barat AKBP Teguh Priyambodo Nugroho saat menyerahkan bantuan di Kecamatan Samatiga.

Selain banjir, tanah longsor juga menerpa Aceh Barat menyebabkan mesin unit pemompa air di pegunungan Beureugang, Kaway XVI terganggu karena mengalami kerusakan pada pipa penyulingan kimia karena longsor pada sisi tangul penahan.

Sementara dari Kabupaten Aceh Jaya dilaporkan banjir akibat meluapnya sungai menyebabkan dua unit jembatan penghubung antar desa terputus diterjang banjir, sehingga Pemda setempat menetapkan status tanggap darurat selama 21 hari kerja.

"Ada dua unit jembatan yang rusak di Lamnoe dan di Teunom. Keduanya telah diupayakan penangganan darurat seperti menyediakan spead boad dan membuat jembatan dari kontruksi bambu," kata Kasi Kedaruratan BPBK Aceh Jaya Rimbawan di hubungi dari Meulaboh.

Seluruh kecamatan dalam Kabupaten Aceh Jaya dilanda banjir dan pemerintah daerah setempat menyediakan sembilan titik pengungsian, hingga kini semua daerah diterjang banjir sejak Rabu (25/8) masih mendata kerugian.

Pewarta: Anwar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016