Putrajaya (ANTARA News) - Malaysia pada Kamis melaporkan penderita pertama tertular virus Zika di negara itu.

Seorang wanita di Klang, Selangor, teruji positif mengidap penyakit itu satu minggu setelah kembali dari Singapura pada 21 Agustus, kata Menteri Kesehatan Dr S Subramaniam.

Singapura memastikan 115 penderita Zika dalam negaranya.

Subramaniam mengatakan bahwa wanita berusia 58 tahun tinggal di Bandar Botanic itu mencari perawatan di klinik swasta di Klang saat menderita gejala penyakit tersebut setelah kembali dari Singapura.

Wanita itu kemudian diarahkan ke Rumah Sakit Sungai Buloh dan menjalani uji cairan kemih dan dinyatakan positif mengandung virus Zika, katanya.

Dia mengatakan bahwa dia saat ini menjalani perawatan di rumah sakit, dan saat ini berada dalam keadaan rehabilitasi.

Subramaniam mengatakan bahwa uji coba mengungkapkan bahwa anak dari wanita itu yang tinggal di Singapura telah mengidap penyakit itu.

Dia juga mengatakan bahwa Singapura telah mencatat sebanyak 115 kasus serupa, dan lima di antaranya merupakan warga Malaysia yang diyakini bekerja di negara itu.

Ia mengatakan bahwa kementerian itu memberlakukan sejumlah langkah pengendalian di tempat tinggal wanita tersebut dan tempat yang dia kunjungi.

Langkah itu termasuk penghancuran lokasi perkembangbiakan nyamuk, pemusnahan larva dan pengasapan, tambahnya.

"Kami juga telah melaksanakan pemeriksaan dan memantai mereka yang telah berhubungan dengan wanita itu apakah mereka juga menunjukkan gejala penyakit itu," dia mengatakan.

Ketika ditanyai apakah pihak kementerian akan mengeluarkan pelarangan kunjungan ke Singapura, Subramaniam mengatakan bahwa tidak ada keharusan karena tidak ada dampak yang lain.

"Sekitar 200.000 orang warga Malaysia bepergian ke dan dari Singapura tiap harinya. Mereka telah disarankan untuk melakukan tindakan pencegahan, termasuk menggunakan anti-nyamuk sesering mungkin," kata dia.

Dia mengatakan bahwa warga Malaysia yang mengemudi dari dan ke Singapura telah disarankan untuk menyemprotkan anti-nyamuk dalam kendaraan mereka untuk mencegah terbawanya nyamuk ke dalam Malaysia.

"Kami juga telah menyarankan para wanita hamil untuk mendapatkan penjelasan dari para pakar medis karena penyakit itu memberikan ancaman besar bagi bayi mereka," tambahnya.

Subramaniam mengatakan bahwa terdapat setidak-tidaknya 16 tempat kesehatan kementerian di penjuru negara itu, di samping sejumlah laboratorium swasta, yang memiliki sarana melacak virus Zika. Demikian laporan OANA-Bernama.

(Uu.Ian/KR-MBR/B002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016