Merauke (ANTARA News) - Maskapai Garuda Indonesia Cabang Merauke, Provinsi Papua, membagikan selebaran tentang larangan penumpang mengaktifkan smartphone Samsung Galaxy Note7 selama penerbangan berlangsung.

Edaran itu muncul setelah dikeluarkannya imbauan dari Federal Aviation Administration (FAA) pada tanggal 8 September 2016 perihal adanya bahan berbahaya dari perangkat Samsung Note7 untuk masalah penerbangan.

"Bersama ini kami sampaikan bahwa setiap penumpang Garuda Indonesia yang memiliki perangkat tersebut untuk dapat menonaktifkan perangkat tersebut setiap saat selama penerbangan, dan penumpang dilarang untuk mengisi ulang baterai perangkat tersebut selama dalam pesawat. Perangkat tersebut juga tidak diperkenankan untuk diletakkan di bagasi tercatat milik anda," ujar Operation Standards - JKTDOPGA dalam edaran yang dibagikan.

Manajer Penjualan Garuda Indonesia Merauke Antoni Tora membenarkan pihaknya telah menerima edaran dari pusat tersebut, termasuk membagikan kepada penumpang yang hendak bepergian.

"Tidak dilarang membawa, hanya selama dalam penerbangan tidak diperbolehkan mengaktifkan, tidak boleh mengisi baterai," katanya.

Sementara terkait pelayanan kepada masyarakat Merauke, Garuda Indonesia selalu mengutamakan yang terbaik dalam penerbangan.

"Garuda tidak mengenal hari libur, setiap hari ada pelayanan. Dari Pukul 9:00 WIT sampai Pukul 3:00 WIT," katanya.

Walaupun animo masyarakat untuk menggunakan garuda khususnya di Merauke belum optimal namun ada peningkatan.

"Masyarakat pada umumnya lebih memilih dari sisi harga, terutama masyarakat menengah ke bawah dan itu lumrah bagi kita di dunia penerbangan," katanya.

Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016