Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di Jakarta pada Jumat pagi turun 15 poin menjadi Rp13.080 per dolar AS.

Pengamat pasar uang Bank Woori Saudara Indonesia Tbk, Rully Nova, mengatakan sebagian pelaku pasar uang di dalam negeri cenderung mengambil posisi "menunggu dan melihat".

"Pelaku pasar uang cenderung menahan diri untuk mengakumulasi aset berdenominasi rupiah sehingga fluktuasinya cenderung mengarah negatif," katanya.

Ia mengharapkan rencana aksi damai hari ini tidak menutupi sentimen positif dari produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2016 yang diproyeksikan tumbuh.

"PDB kuartal III 2016 diproyeksikan masih tumbuh, sentimen itu menjadi salah satu faktor yang dapat menjaga mata uang domestik," katanya.

Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta menambahkan nilai tukar dolar AS yang melemah terhadap mayoritas mata uang dunia seharusnya bisa memberikan topangan bagi rupiah pada hari ini.

Ia menambahkan pelaku pasar uang juga sedang fokus pada indeks kepercayaan konsumen yang akan dirilis hari ini. Pengumuman cadangan devisa serta pertumbuhan PDB juga akan berpengaruh.


Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016