Bengkulu (ANTARA News) - Masyarakat Bengkulu mengeluhkan selama dua minggu terakhir kesulitan mendapatkan isi ulang gas elpiji tabung 3 kg akibat kelangkaan stok.

Salah seorang penduduk Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, Ny Aini di Bengkulu, Senin, mengatakan akibat kelangkaan tersebut harga menjadi jauh lebih tinggi dibanding kondisi normal.

"Saya tidak tahu karena apa sulit sekali mencari elpiji 3 kg beberapa hari belakang, bahkan harganya mencapai Rp30 ribu per tabung," kata dia.

Dia mengatakan, dengan harga tersebut, masyarakat merasa terbebani karena harus mengalokasikan anggaran rumah tangga lebih besar lagi untuk elpiji.

"Biasanya cuma Rp18 ribu, harga sekarang cukup berat, beban bertambah berkali lipat lagi dimana bahan makanan pokok juga lebih mahal dibanding biasanya," kata dia lagi.

Tidak hanya di Kota Bengkulu, kelangkaan pasokan elpiji 3Kg juga terjadi di Kabupaten Bengkulu Tengah. Salah seorang pengecer isi ulang elpiji 3Kg Tn Sakim, mengatakan kondisi tersebut sudah terjadi sejak akhir Oktober 2016.

"Pihak distributor mengatakan kekurangan pasokan, untuk lebih rincinya kami tidak tahu. Saya sendiri sudah dua minggu tidak dapat distribusi," katanya.

Dia tidak bisa memastikan sampai kapan kondisi kelangkaan tersebut, oleh karena pihak distributor tidak memberikan kepastian waktu pasokan elpiji tersebut kembali normal.

Sementara itu, penduduk Kabupaten Bengkulu Tengah, Ny Hermi mengatakan dirinya harus berkeliling menyusuri ke seluruh pengecer untuk mendapatkan elpiji yang identik disebut tabung melon itu.

"Saya tinggal di Kecamatan Pondok Kelapa, kemarin seharian berkeliling, semua bilang kosong stok. Jadi pusing mau memasak pakai apa," ujarnya.

Pewarta: Boyke LW
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016