Tirana (ANTARA News) - Hujan lebat yang mengguyur dan badai yang menerjang Albania pada Selasa (8/11) telah menewaskan tiga orang, dan membuat ratusan orang diungsikan, kata pemerintah negara bagian pada Selasa sore.

Ketiga korban dihanyutkan arus sungai, kata beberapa sumber polisi.

Staf gawat darurat sipil militer Albania, Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri dan banyak lembaga lain di Tirana telah disiagakan secara penuh dan siap menangani situasi yang bertambah parah akibat banjir.

Perdana Menteri Albania Edi Rama mengadakan pertemuan dengan kantor operasi darurat untuk menerima penjelasan mengenai keadaan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam. Ia menyerukan dilakukannya tindakan tanggapan guna mendukung warga.

Kementerian Pertahanan mengumumkan di dalam siaran pers bahwa kementerian tersebut telah mengirim tentara serta helikopter, kendaraan dan perahu kecil guna membantu warga di daerah yang paling parah terpengaruh untuk diungsikan ke tempat aman.

Kota yang paling terpengaruh adalah Tirana, Durres dan Fushe-Kruja (Albania Tengah), Vlora, Gjirokastra (Bagian Selatan Albania) dan Shkhodra, Lezha, Peshkopia (bagian utara Albania).

Banyak jalan masih tertutup sementara ratusan rumah masih terendam, kata beberapa sumber pejabat.

Permukaan tanah pertanian berada di bawah air, terutama di bagian utara Albania, sementara permukaan air terus naik saat air sungai menjebol tanggul dan air yang dialirkan dari pembangkit listrik tenaga air di Sungai Drin bertambah.

Sementara itu, Kementerian Pendidikan Albania memerintahkan penutupan taman kanak-kanak dan sekolah sementara Kementerian Dalam Negeri menginstruksikan pemerintah lokal dan komite darurat untuk mengaktifkan rencana darurat.

(Uu.C003)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016