Saya sangat menikmati kunjungan ke Red Square, simbol dari kekuasaan Rusia. Fitur arsitektur gereja-gerejanya juga sangat khas dan cantik."
Jakarta (ANTARA News) - Jika Jakarta memiliki kawasan Kota Tua Fatahillah untuk turis bernostalgia, di Moskow, Rusia, seluruh kota memiliki aura kota tua.

Bangunan bersejarah di Rusia tersebar di berbagai kota yang berasal dari masa lalu. Pemerintah mencatat ada lebih dari 40.000 bangunan bersejarah di kawasan Rusia yang merupakan negara terluas di dunia, seluas 17.125.407 kilometer persegi.

Wartawan Antara berkesempatan mengunjungi negara tersebut di awal November 2016 sebagai salah satu peserta "Sputnik Journalism Workshop" selama 3 hari di kantor berita milik negara tersebut.

Selain mengikuti pelatihan jurnalistik, sebanyak 31 wartawan dari 19 negara yang diundang oleh The Federal Agency for the Commonwealth of Independent States, Compatriots Living Abroad and International Humanitarian Cooperation (Rossotrudnichestvo) itu juga diajak berkeliling Kota Moskow untuk melihat keindahan kota tersebut di awal musim gugur.

Namun, meski di awal November baru memasuki musim gugur, salju telah mulai turun di Moskow dan menyelimuti kota dengan satu warna yakni putih.

Suhu yang telah menyentuh titik nol derajat Celsius dan terus beranjak turun tiap harinya menambah tebal salju yang menyelimuti jalanan, pohon-pohon, dan segala bangunan di Moskow.

Sebagai sebuah kota tua yang berdiri sejak 862, Moskow menawarkan wisata sejarah yang kaya baik dari segi arsitektur maupun kebudayaan.

Salah satu atraksi turis ternama adalah Lapangan Merah (Red Square) yang dikelilingi oleh Istana Kremlin, sembilan kubah Katedral St. Basil, Mausoleum Lenin, dan Museum KGB.

Setelah menikmati keindahan bangunan-bangunan tersebut, pengunjung kemudian dapat bersantai dan berbelanja di Boulevard Ring atau menonton keramaian di Lapangan Pushkin.

Arsitektur Rusia banyak dipengaruhi oleh agama yang terlihat dari kubah gereja yang berbentuk bawang.

Bentuk itu berkembang ketika gereja-gereja kayu dari utara dibangun ulang menggunakan batu bata dan ubin berwarna-warni.

Gereja merupakan satu-satunya gedung yang dibangun menggunakan batu sehingga saat ini hanya gereja yang masih bertahan dari masa lalu.

Desain gereja Rusia rata-rata berasal dari masa-masa awal penyebaran agama tersebut di daerah itu yakni sekitar abad 11.

Rekan wartawan dari Singapura, Basil Baby, mengaku terpesona dengan keindahan Moskow dan mengklaim Rusia adalah negara yang wajib dikunjungi setidaknya sekali seumur hidup.

"Saya sangat menikmati kunjungan ke Red Square, simbol dari kekuasaan Rusia. Fitur arsitektur gereja-gerejanya juga sangat khas dan cantik," ujarnya.

Selain Lapangan Merah, Moskow juga memiliki Perpustakaan Nasional Rusia yang merupakan perpustakaan terbesar di Eropa dan terbesar kedua sedunia yang dibangun pada tahun 1862.


Negara Dingin

Jika ingin berkunjung ke Rusia, hal pertama yang harus diperhatikan oleh turis dari negara-negara tropis adalah mengenai cuaca dan suhu udara yang sangat berbeda dari negara asal.

Rusia merupakan negara yang dingin, antara lain, dapat dilihat dari suhu rata-rata musim panas di Kota Moskow 19,2 derajat Celsius pada bulan Juli serta suhu rata-rata musim dingin minus 6,7 derajat Celsius pada bulan Februari.

Baju hangat dan perlengkapan tambahan seperti sepatu tebal, sarung tangan dan topi mutlak dibutuhkan jika berkunjung pada musim gugur atau musim dingin.

Selain suhu, pengunjung dari negara lain juga harus mempersiapkan diri mengenai hambatan bahasa karena Kota Moskow dan banyak kota lainnya di Rusia menggunakan huruf Kiril dari bahasa asli mereka.

Huruf Kiril tanpa terjemahan huruf Latin terdapat di semua petunjuk jalan, nama toko, dan hampir seluruh petunjuk lainnya, termasuk di mode transportasi kereta bawah tanah mereka (Metro).

Warga Moskow juga masih jarang yang berbahasa Inggris sehingga disarankan bagi pengunjung yang tidak menguasai bahasa Rusia untuk dapat mempersiapkan diri.

"Negara ini juga tidak terlalu bersahabat terhadap backpacker, kecuali dia menguasai bahasa Rusia. Pengunjung akan sangat membutuhkan pemandu yang bisa berbahasa Inggris untuk menjelajahi negara itu karena petunjuk arah dan peta semua dalam bahasa lokal," tutur Basil.

Ia berharap Rusia akan mendukung penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional sehingga dapat mendorong peningkatan jumlah turis.


Jalan Arbat

Namun, jika Kota Moskow pada umumnya tidak mempromosikan penggunaan bahasa Inggris, berbeda dengan Jalan Arbat yang berlokasi dekat dengan stasiun kereta bawah tanah (Metro) Arbatskaya.

Sepanjang ruas Jalan Arbat tersebut adalah kawasan wisata yang "wajib" dikunjungi turis yang ingin membeli suvenir atau sekadar bersantai di kafe atau restoran yang juga menyajikan ragam makanan selain makanan Rusia.

Para pegawai toko suvenir dan restoran/kafe di daerah itu rata-rata bisa berbahasa Inggris sehingga akan memudahkan turis yang mencari cendera mata untuk dibawa pulang.

Boneka khas Rusia Matryoshka, topi bulu Ushanka, gantungan kunci dan magnet kulkas, kaus dan baju serta suvenir lain dapat dengan mudah ditemukan di lokasi ini.

Hampir seluruh toko juga telah siap untuk menerima pembayaran menggunakan kartu kredit meskipun mata uang yang digunakan tetap rubel Rusia. Turis dapat dengan mudah mendapatkannya di tempat penukaran uang yang juga terdapat di daerah itu.

Di sepanjang jalan itu banyak ditemukan turis asyik berjalan-jalan, memilih suvenir, maupun sekadar berfoto.

Relatif banyak seniman yang juga memajang hasil karyanya sehingga bagi turis yang tertarik dengan karya seni asli Rusia dapat memilih dan membeli yang sesuai dengan seleranya.


Kota Lain

Selain Moskow, Rusia juga memiliki beberapa kota lain yang sangat disarankan untuk dikunjungi seperti St Petersburg yang kaya akan peninggalan budaya.

St Petersburg sering kali dikenal sebagai ibu kota budaya Rusia dan memiliki lebih dari 2.000 perpustakaan, 221 museum, 100 organisasi kesenian yang pentas di lebih dari 80 gedung teater, 80 klab, 62 gedung bioskop, dan 45 galeri seni.

Turis juga dapat mengunjungi kota tertua di Rusia, Novgorod, untuk mengunjungi Katedral Saint Sophia yang memiliki bangunan khas negara tersebut dengan lima kubahnya yang megah serta tiga gerbang yang diukir dengan indah dari abad ke-12.

Saint Sophia merupakan gereja tertua di Rusia yang memiliki berbagai artefak religius, termasuk The Mother of God of the Sign yang merupakan ikon dalam legenda yang menyelamatkan Novgorod dari serangan pada tahun 1169.

Kota tua lain yang dapat dikunjungi untuk wisata budaya di Rusia adalah Suzdal bagi yang ingin merasakan pengalaman "kembali ke masa lalu" dengan seluruh kota ibarat museum penuh dengan bangunan bersejarah, dinding kota berhiaskan kubah-kubah bawang, katedral, dan biara.

Oleh Arie Novarina
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2016