Beijing, China (ANTARA News) - PBB perlu untuk memastikan adanya "kombinasi yang efektif" terhadap hak-hak asasi manusia, sipil dan ekonomi di sebuah dunia dimana hak-hak itu tidak dijunjung tinggi, Sekretaris Jenderal PBB terpilih Antonio Guterres mengatakan pada Senin saat mengunjungi Beijing.

Kepemimpinan China telah melihat sebuah tindakan keras merata terhadap para aktivis sejak Presiden Xi Jinping menjabat, termasuk menahan atau memenjarakan sejumlah pengacara hak asasi dalam apa yang disebut menyasar aksi kriminal oleh pihak pemerintah.

Saat mengunjungi China pada Juli, Sekjen PBB Ban Ki moon meminta China untuk menghormati masyarakat sipil.

China seringkali berselisih paham dengan badan dan duta PBB atas isu hak asasi manusia, dan dibuat marah pada bulan lalu saat kepala hak asasi manusia PBB berbicara dalam sebuah upacara penghargaan bagi akademisi China terkemuka yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup dua tahun lalu.

Berbicara kepada para wartawan dengan Menteri luar Negeri china Wang Yi di sampingnya, Guterres, tanpa menyebutkan China secara spesifik, mengatakan bahwa apa yang diperlukan adalah ketundukan terhadap prinsip-prinsip yang ada.

"Dalam dunia yang terbelah perang, PBB mampu untuk memperbesar diplomasi untuk perdamaian," kata dia.

"Di dunia dimana banyak hak asasi yang tidak dihormati, untuk memastikan bahwa terdapat sebuah kombinasi yang efektif dalam hak asasi manusia, sipil dan politik dan hak-hak ekonomi dan sosial secara seimbang," ujar Guterres.

Wang tidak menyebutkan hak asasi manusia dalam pernyataannya, namun mengatakan bahwa dia berpikir Guterres akan menjadi seorang sekretaris jenderal yang "hebat" dan mengatakan dunia memiliki pandangan besar terhadap PBB.

"PBB, merupakan sebuah landasan yang efektif untuk menanggapi tantangan global dan institusi pusat usaha-usaha internasional untuk menangani urusan global," Wang mengatakan.

Guterres, yang akan mulai menjabat pada 1 Januari mendatang, memuji peran China dalam misi-misi penjagaan perdamaian PBB dan sebagai lokasi diplomasi.

"China dapat menjadi sebuah penyedia kepercayaan, mencoba untuk membawa mereka yang terlibat dalam konflik," kata dia.

"China dapat memerankan sebuah peran yang sangat penting dalam diplomasi untuk perdamaian yang sangat dibutuhkan oleh dunia saat ini".

Sementara China terlibat dalam usaha untuk menyelesaikan isu nuklir Iran dan korea Utara, dan di sejumlah permasalahan Afrika seperti Sudan Selatan, mereka juga memperluas jangkauan mereka untuk mencoba membawa perdamaian di Timur Tengah demikian Xinhua.

(Uu.Ian/KR-MBR)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016