Oslo (ANTARA News) - Norwegia pada Selasa (20/12) memangkas kuota berburu serigala dari 47 menjadi 15, keputusan yang dipuji pegiat lingkungan yang mengkhawatirkan pembunuhan massal binatang itu sebagai "hadiah Natal terbaik".

Otoritas regional pada September telah mengesahkan kuota perburuan 47 serigala, memicu kemarahan aktivis yang menyebut serigala terancam punah di negara Skandinavia itu.

Rovdata, sebuah badan di Norwegia yang memantau predator itu, mencatat ada 65 sampai 68 serigala di negara itu musim dingin lalu dan sedikitnya 25 serigala lain di wilayah yang berbatasan dengan Swedia.

Kementerian Lingkungan Hidup menyimpulkan pembantaian empat kawanan yang terdiri atas 32 serigala sama dengan melanggar hukum Norwegia dan Konvensi Bern tentang Konservasi Margasatwa dan Habitat Alami Eropa.

"Serigala dari empat kawanan ini tidak merepresentasikan kerusakan potensial terhadap kambing dan rusa peliharaan" untuk membenarkan pembantaian mereka, kata Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia Vidar Helgesen dalam konferensi pers.

Norwegia adalah rumah bagi sembilan kawanan pembiakan serigala, melebihi target empat sampai enam kawanan yang ditetapkan parlemen menurut data terbaru pemerintah.

Pengumuman Helgesen disambut oleh WWF-Norway, yang sebelumnya menyuarakan keprihatinan bahwa "pembunuhan massal" diproyeksikan menyebabkan 70 persen populasi serigala hilang.

Organisasi konservasi itu menyatakan keputusan itu menandai pembatalan perburuan serigala paling komprehensif di Norwegia dalam 100 tahun.

"Ini hadiah Natal terbaik yang kami dapat," kata Kepala WWF-Norway, Nina Jensen, sebagaimana dikutip kantor berita AFP. (mu)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016