Batang (ANTARA News) - Menteri Perdagangan Republik Indonesia Enggartiasto Lukita menyatakan desain pembangunan pasar tradisional modern di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, akan dijadikan percontohan pasar yang sama di Indonesia.

"Pasar tradisional moderen Batang ini, desainnya mirip dengan yang kami siapkan dari tipe A, B, C dan D karena persayaratanya sama dilihat dari bawah saluranya air untuk pasar basah, ventilasi, penerangan, dan berbagai hal lainya di perhatikan sehingga ini bisa menjadi percontohan pasar yang Standar Nasional Indonesia," katanya di Batang, Kamis.

Ia mengatakan revitalisasi Pasar Batang dengan bangunan pasar tradisional moderen ini menunjukan keseriusan dan kemauan pejabat atau pimpinan daerah, serta aparatur pemerintah yang ditunjukkan oleh Bupati Batang.

"Bangunan pasar tradisional moderen yang sedemikian baiknya sehingga tampak serasi dan layak untuk berada di jalur utama. Akan tetapi bukan hanya ekteriornya saja dan desainya saja melainkan juga kita lihat di dalamnya ditata dan dipersiapkan dengan baik," katanya.

Ia mengatakan dengan adanya pasar tradisonal moderen ini maka sepertinya sama apa yang targetkan atau diinginkan oleh Presiden Joko Widodo.

"Oleh karena, Pasar Batang ini akan menjadi percontohan di Indoensia sehingga pedagang pasar bisa lebih meningkatkan target penjualanya karena masyarakat akan lebih senang datang ke pasar untuk berbelanja dengan tempat yang bersih dan tidak kotor atau tidak kumuh," katanya.

Bupati Batang Yoyok Riyo Sudibyo mengatakan pembangunan pasar ini di bangun dengan uang rakyat sehingga masyarakat atau pedagang dapat merawat dengan baik sebagai tempat untuk mencari nafkah.

"Pasar yang dibangun dengan uang rakyat ini harus dijaga dan di rawat sebagai tempat mencari nafkah. Anggaran revitalisasi pasar ini menghabiskan dana Rp63 miliar," katanya.

Ia mengatakan pemkab merencanakan program mendirikan koperasi bagi pedagang pasar agar mereka tidak terjerat rentenir.

"Kami akan memberikan bantuan modal untuk mendirikan koperasi bagi pedagang pasar dengan nama koperasi Biru (Batang Inisator Ruang Usaha) yang nantinya bagi peminjam tidak ada bunga tetapi mereka hanya memberikan amal seikhlasnya dan hanya boleh di pinjam bagi pedagang pasar saja," katanya.

Pewarta: Kutnadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016