Surabaya, 9/1 (Antara) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginginkan agar sutradara film-film nasional nantinya akan lahir dari kalangan generasi muda yang ada di Kota Pahlawan.

"Anak-anak jangan dilepas untuk mencapai goal dan tujuannya. Saya ingin ada sutradara atau perancang model terkenal yang lahir dari Kota Surabaya, tak hanya profesional di bidang sains," kata Tri Rismaharini saat meresmikan SMPN 56 di Dukuh Kupang Barat, Surabaya, Senin.

(Baca juga: Rismaharini yakin anak tidak nakal jika sibuk)

Risma berpesan kepada kepala sekolah dan guru-guru agar terus memantau sekaligus memfasilitasi anak-anak yang berbakat tak hanya di ilmu sains. Selain itu, lanjut dia, pihaknya meminta agar para guru melakukan antisipasi mix and match di antara dunia pendidikan dan pekerjaan.

"Arahkan anak-anak sesuai minat dan bakat. Saya berharap kepala sekolah mendukung penuh," katanya.

Menurut dia, minat dan bakat para pelajar harus dapat diakomodasi oleh sekolah. Wali kota juga berjanji, tidak menutup mata untuk kepentingan seperti itu.

Ia menjelaskan bahwa tantangan era sekarang berbeda karena pelajar di era sekarang rasa ingin tahunya tinggi. Oleh karena itu, Risma berpesan agar para guru dan kepala sekolah dapat memberikan perhatian yang tinggi kepada para siswa.

"Anak-anak ini rasa ingin tahunya tinggi, tidak hanya hal baik, melainkan hal buruk pun mereka juga ingin tahu. Oleh karena itu, saya ingin para guru dan kepala sekolah terus memantau dan memberikan perhatian kepada anak-anak kita ini," kata Risma.

Risma yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya M. Ikhsan, berpesan agar masing-masing sekolah dapat menjaga harmonisasi tidak hanya dalam proses bersosialisasi, namun juga kebersihan bangunan dan lingkungan karena bangunan SMPN 56 tersebut berada satu area dengan SDN Dukuh Kupang I.

"Saya tahu tidak mudah jika di dalam satu area ada dua sekolah, mari kita berfikir bersama jangan sampai ada egoisme di dalam satu atap ini. Sesekali saya akan datang ke mari, saya akan cek mulai dari kebersihan hingga kerukunan. Tolong dijaga," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017