Tanjung Selor (ANTARA News) - Penyebab kenaikan harga cabai di Indonesia, tak terkecuali di Bulungan (Kaltara), adalah karena cuaca akhir-akhir ini yang kurang mendukung sehingga tanaman cabai banyak yang rusak.

Mantan Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UMKM Bulungan, Gerilyawansyah di Tanjung Selor, Senin mengatakan pasokan cabai berkurang namun kebutuhan tetap sama.

"Jadi karena sedikit jumlah cabai yang dipanen petani mereka jualnya mahal dan pedagang yang membelipun menjual dengan harga tinggi," katanya.

Saat ini, pasokan cabai di Bulungan lebih banyak dari luar daerah.

"Kebanyakan memang cabai yang ada dari luar, karena di daerah kita sendiri atau lokal biasanya hanya untuk kebutuhan sehari-hari kalo ada lebih baru di jual," ungkap pria yang baru menjabat sebagai Kabid Koperasi UMKM Bulungan selama 5 hari ini.

Normalnya, harga cabai rawit di Kabupaten Bulungan adalah Rp 50 ribu perkilogram.

Namun, saat ini mencapai Rp 100 ribu perkilogram, artinya, 2 kali lipat lebih tinggi.

"Pengepul yang ada kalau bisa lebih banyak lagi mencari sumbernya untuk memasok, sehingga dipasar cabai tetap banyak," harapnya mengakhiri.

Pewarta: Robie Amir
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017