Melbourne (ANTARA News) - Coco Vandeweghe melaju ke semifinal untuk pertama kalinya melalui penampilan dominan dengan menghancurkan juara bertahan Prancis Terbuka Garbine Muguruza dengan skor 6-4, 6-0 di Australia Terbuka pada Selasa.

Petenis AS berusia 25 tahun itu, yang menyamai laju impresif dengan menaklukkan petenis peringkat satu dunia Angelique Kerber pada putaran sebelumnya, mengendalikan pertandingan dari game ketujuh ketika ia mendapatkan break pertamanya.

Setelah menyelesaikan set pertama dalam waktu 56 menit, Vandeweghe melaju ke set kedua untuk mengunci pertandingan dan mengamankan tempat di semifinal 27 menit kemudian.

"Merupakan hal mengagumkan untuk berada di semifinal. Namun, Anda tahu, tidak memuaskan. Saya ingin terus melaju, tetap bermain," kata Vandeweghe kepada para pewarta. "Ada banyak hal untuk dilakukan di lapangan tenis yang saya harapkan dapat saya capai."

Vandeweghe, yang pencapaian terbaik sebelumnya di Grand Slam adalah perempat final di Wimbledon pada 2015, akan berharap bertemu kompatriotnya Venus Williams.

"Merupakan impian untuk bermain dengan seseorang yang Anda tumbuh sambil menyaksikannya," tambah Vandeweghe, yang sebelumnya mengatakan bahwa sebagai petenis muda ia berusaha mendapatkan tanda tangan dari Williams di turnamen ini.

"Untuk bermain melawan petenis luar biasa, pengisi Hall of Fame di masa yang akan datang, Venus, untuk berada di lapangan yang sama dengan dia, saya hanya pernah mengalaminya satu kali sebelumnya."

"Namun untuk melakukannya di fase ini dalam suatu Grand Slam merupakan suatu hal yang gila. Maksud saya, saya tidak dapat menguraikannya dalam kata-kata."

Ketika tidak ada satupun petenis yang mendekati salvo-salvo pembukaan pada set pertama pada Selasa, pukulan-pukulan groundstroke petenis AS ini akhirnya memberi tekanan kepada sang petenis Spanyol.

Muguruza mengatasi lima break point pada game ketujuh namun memberi keuntungan kepada petenis peringkat 35 dunia itu dengan kesalahan ganda yang membuat petenis AS itu memimpin 4-3.

Vandeweghe hanya mengatasi satu break point pada set pertama di game sepuluh, dan mengunci set dalam waktu 56 menit ketika pukulan backhand petenis unggulan ketujuh itu melambung melewati baseline.

Dengan situasi berada di sisinya, Vandeweghe dengan mudah menutup permainan pada set kdua, dengan memaksimalkan kekeliruan langkah lawannya.

"Menurut saya ini benar-benar bagus," ucapnya, memuji pelatihnya Craig Kardon yang mengatur strategi kemenangan.

"Mengetahui bahwa Craig dan saya berbicara sebelum pertandingan, rencana permainan akan bekerja, dan mempercayainya, tidak meragukannya. Saya sangat bangga terhadap diri saya sendiri," kata Craig Kardon dilaporkaan Reuters.

(H-RF)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017