Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta agar mata pelajaran Bahasa Jawa tetap diajarkan di tiap sekolah di Jawa Tengah melalui muatan lokal.

"Enggak usah diujiankan (ujian sekolah) enggak apa-apa, yang penting (tetap) diajarkan ke anak didik oleh pihak sekolah," katanya di Semarang, Selasa.

Menurut Ganjar, meski tidak dimasukkan dalam ujian sekolah kelas XII, Bahasa Jawa tetap harus diajarkan di tiap sekolah di Jateng, baik tingkat sekolah dasar, sekolah lanjutan, terutama SMA dan SMK.

Ganjar menjelaskan bahwa hal tersebut bertujuan melestarikan salah satu kebudayaan berupa Bahasa Jawa di kalangan generasi muda.

"Bahasa Jawa sangat penting untuk dilestarikan di Jateng karena sebagai bahasa ibu serta merupakan identitas masyarakat Jawa," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Ganjar juga terus mendorong jajarannya untuk ikut melestarikan budaya Jawa dengan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa pengantar dalam setiap kegiatan di hari Kamis.

Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto menilai bahwa kebijakan Kementerian Pendidikan yang tidak mewajibkan Bahasa Jawa masuk dalam ujian sekolah justru mengancam kelestarian budaya daerah.

"Jika tidak diwajibkan, dikhawatirkan nanti sekolah-sekolah tidak lagi mementingkan mata pelajaran Bahasa Jawa, dan bisa-bisa malah gak diajarkan lagi di sekolah, padahal bahasa daerah merupakan fondasi dari budaya," ucap politikus Partai Gerindra itu.

Pewarta: Wisnu Adhi N
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017