Jakarta (ANTARA News) - Sekiseishoko, terumbu karang terbesar di Jepang, mengalami tekanan berat, menurut survei Kementerian Lingkungan negara tersebut.

Dilansir dari laman Huffington Post, lebih dari 90 persen terumbu karang yang terletak di Kepulauan Ryuku, dekat Okinawa, mengalami bleaching atau pemutihan saat ditinjau pada November dan Desember tahun lalu.

Sekitar 70 persen terumbu karang ditemukan mati.

Kenaikan suhu laut disebut menjadi penyebab utama kerusakan. Temperatur perairan di lokasi itu naik 1 hingga 2 derajat Celsius dari musim panas sebelumnya.

Profesor dan spesialis karang di University of Ryukyus, James Reimer, mengatakan temuan itu "sangat memprihatinkan".

"Terumbu karang mengalami pemutihan keras pada 1998 (sekitar 35 persen mati), lalu 2007 (sekitar 30 persen). Tapi, membaik dalam beberapa tingkat," kata dia.

Yang terjadi sekarang ini, menurut dia, kelihatannya dua kali lebih buruk. Kebanyakan karang yang pulih dari 1998 dan 2007 sudah hilang.

"Pemutihan ini jelas jauh lebih buruk dari yang sebelumnya. Ini bukan "alami" tapi akibat perubahan iklim," kata Reimer.

Bleaching merupakan tanda karang mengalami stres, dapat disebabka oleh peningkatan suhu air laut. Karang yang mengalami pemutihan dan tidak mati dapat sembuh bila penyebab stres bisa dihilangkan, namun mereka lebih rentan terluka dan mati.

Menjawab pertanyaan apakah karang di Sekiseishoko dapat pulih dari pemutihan kali ini, Reimer mengatakan bisa kembali "bila diberi waktu".

 

"Kalau daerah itu beruntung dan bisa menghindari bleaching selama 10 tahun atau lebih, kita bisa lihat perbaikan," kata dia, sambil menambahkan paling tidak, kembali ke persentasi tinggi.

Tapi, jika melihat angka pemanasan global sekarang ini, Reimer menyatakan kondisi karang "tidak bagus".

Koordinator National Oceanic and Atmospheric Administration’s Coral Reef Watch, Mark Eakin, sependapat dengan pernyataan tersebut.

"Untuk tumbuh lagi, paling cepat butuh satu hingga dua dekade," kata dia.

Semakin besar dan tua karang itu, butuh hingga ratusan tahun untuk tumbuh kembali. Sejak 1998, ada tiga pemutihan fatal di Ryuku sehingga ia ragu ada cukup waktu untuk pulih.

Saat ini, ada beberapa pemutihan karang massal di dunia, termasuk Great Barrier Reef di Australia.

Menurut para ahli, diperkirakan pemutihan tersebut masih terjadi sepanjang 2017.

Terumbu karang merupakan bagian penting di kehidupan laut, mereka melindungi pantai dari gelombang besar.

Karang juga sumber obat untuk manusia. Banyak obat yang dikembangkan dari karang laut,mulai dari penyakit akibat bakteri dan virus hingga kanker.

Karang laut juga menyumbang perekonomian bagi lingkungan sekitarnya melalui perikanan dan wisata. 

Penerjemah: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017