Jakarta (ANTARA News) - Sebagai sebuah lembaga baru, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akan terus berbenah diri untuk kemajuan kedepan terutama dari sisi kinerja dan program unggulan sesuai dengan bidangnya dalam penanggulangan dan pencegahan terorisme.

Hal itu dikatakan Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius usai mendampingi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur memberikan pengarahan kepada seluruh pejabat eselon I, II, III dan IV BNPT pada acara “Reformasi Birokrasi Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Kinerja BNPT”.

“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud komitmen dari BNPT dalam mendukung program nasional pemerintah sekaligus sebagai kepentingan lembaga ini dalam melakukan pembenahan dan penguatan birokrasi khususnya dalam hal penanggulangan terorisme,” kata Suhardi Alius di kantor perwakilan BNPT yang ada di salah satu Gedung Kementerian di Jakarta, Selasa.

Sebagai lembaga yang diberikan wewenang dalam mengoordinasikan penanggulangan terorisme, BNPT dituntut untuk memiliki kekuatan yang dapat mewujudkan birokrasi pemerintahan yang professional dan berintegritas tinggi.

Lebih lanjut mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan bahwa seluruh pejabat dan Aparatur Sipil Negara di BNPT sudah mendeklarasikan untuk melakukan reformasi birokrasi, sehingga pihaknya sengara mengundang Menpan RB untuk memberikan motivasi serta menyampaikan bahwa BNPT juga sudah melangkah jauh.

“Contohnya kita sudah mendapatkan kenaikan remunerasi dari 40 persen menjadi 70 persen. Kemudian kita sekarang ini berusaha memperbaiki mekanisme manajemen kita dan juga pemeriksaan dari BPK. Dan sudah kita laporkan kepada MenPAN. Tidak cuma deklarasi, tapi kita juga mengakselerasi,” ujarnya.

Sementara Menpan RB Asman Abnur mengatakan bahwa tugas BNPT kedepan tentunya tidaklah mudah, apalagi BNPT telah menggandeng sebanyak 27 kementerian dan lembaga (K/L) untuk bersinergi dalam penanggulangan terorisme.

“Beliau (Kepala BNPT) ini kan menjadi koordinator dari beberapa institusi kementerian sebanyak 27 K/L. Itu merupakan pekerjaan yang sangat besar sekali. Tidak ringan. Maka dari itu saya mengusulkan untuk merencanakan hal-hal yang besar sekalian. Mulai dari sistem penanggulangan terorisme, pencegahannya kemudian sampai pada tingkat pembinaannya baik kepada mantan teroris dan keluarganya,” jelas Menpan.

Pria yang pernah menjadi anggota DPR RI dan wakil walikota Batam ini berharap apa yang dilakukan BNPT dalam menggandeng 27 K/L ini bisa benar-benar terintegrasi dengan baik agar penangulangan terorisme bisa berjalan secara maksimal.

“Kalau benar-benar terintegarasi secara maksimal, diharapkan orang-orang yang sudah terkontaminasi dengan paham-paham radikal itu bisa diperbaiki dengan cara-cara yang soft atau cara-cara yang baik sehingga mereka dapat kembali lagi ke jalan yang benar,” katanya.

Dalam memberikan pengarahannya kepada para pejabat dan pegawai ASN BNPT tersebut, Menpan RB didampingi Deputi bidang Kelembagaan dan Tata Laksana, Rini Widyantini.

Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017