Muntok (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, bakal melakukan pendataan ulang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus yang berada di Rumah Tahanan Muntok, untuk memastikan jumlah pemilih dan distribusi logistik Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2017.

"TPS khusus atau TPS 02 Kelurahan Sungaidaeng yang berada di Rutan Muntok memang selalu mendapatkan perlakuan khusus karena jumlah pemilihnya terus berubah," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bangka Barat, Martono di Muntok, Jumat.

Ia mengatakan, jumlah tahanan dan warga binaan yang ada di Rutan Muntok selalu berubah sehingga perlu lebih cermat dalam melakukan pendataan.

"Data terakhir jumlah pemilih yang terdata dalam DPT sebanyak 115 orang, terdiri dari 111 laki-laki dan empat perempuan, namun akan kami pastikan lagi pada H-2 agar distribusi logistik mencukupi, terutama jumlah surat suara yang dibutuhkan," katanya.

Selain mendata warga binaan dan tahanan di Rutan Muntok, kata dia, pendataan ulang juga akan dilakukan kepada tahanan yang berasal dari rumah tahanan Mapolsek dan Mapolres Bangka Barat.

"Pada dua hari sebelum hari pencoblosan seluruh tahanan yang berasal dari Polsek dan Polres Bangka Barat akan dikirim menjadi satu di Rutan Muntok," katanya.

Menurut dia, perlakuan khusus kepada para tahanan dan warga binaan ini merupakan salah satu usaha penyelenggara pemilu dalam memberikan hak berpolitik kepada seluruh warga negara yang memiliki hak pilih.

Ia mengatakan, secara teknis memang cukup ribet, namun penyelenggara dan Kepolisian serta Rutan Muntok sudah melakukan koordinasi agar kegiatan bisa berjalan sesuai rencana.

Setelah dilakukan pendataan ulang pada H-2, kata dia, satu hari menjelang pencoblosan seluruh logistik Pilkada akan didstribusikan di TPS yang berada di dalam Rutan Muntok.

"Teknis pencoblosan juga sudah disiapkan dengan matang dengan melibatkan petugas khusus di Rutan tersebut, kami berharap proses pemilihan berjalan lancar," kata dia.

Pewarta: Donatus DP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017