Nunukan (ANTARA News) - Dua korban "speed boat" (kapal cepat) yang tenggelam di perairan Batu Payung Tinagat Negeri Sabah, Malaysia ditemukan oleh tim pencari di perairan Malaysia pada Jumat (10/2) sekitar pukul 17.27 waktu setempat.

Konsul RI Tawau Krisnha Djaelani melalui Djati Ismoyo, Ketua Satgas Perlindungan WNI melalui keterangan persnya, Sabtu membenarkan penemuan dua mayat yang diduga kuat korban kapal yang tenggelam pada 7 Februari 2017.

Kapal tersebut tenggelam akibat diterjang ombak besar saat masih berada di perairan Malaysia menuju Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara dengan mengangkut 15 penumpang.

Kedua mayat itu ditemukan oleh tim pencari di Negeri Sabah, Malaysia dengan jenis kelamin laki-laki dan anak perempuan.

Informasi yang diperoleh Konsulat RI Tawau, kata dia, mayat laki-laki ditemukan sekitar pukul 17.27 WITA dan mayat anak perempuan pada hari yang sama sekitar pukul 17.09 WITA di Tanjung Batu Tinagat Tawau.

Sedangkan mayat laki-laki ditemukan di terapung pada koordinat 04 09 58 LU-117 59 59 BT tepatnya pada garis tapal atas perairan RI-Malaysia.

Berdasarkan hasil identifikasi Rumah Sakit Tawau, mayat laki-laki tersebut bernama Amiruddin Bedurre (57) suami Hadda Handra (juga korban meninggal pada peristiwa ini) dengan anak perempuannya bernama Nur Hafizah (2).

Sebelumnya, tim pencari Malaysia menemukan pula satu mayat di Batu 4 Tawau pada 9 Februari 2017 ditambah dua korban selamat atas nama Budiman Mursalim dan Hasmida Massaniga.

"Sampai hati keempat pencarian, lima korban speed boat yang terbalik pada 7 Februari 2017 yang ditemukan oleh tim pencari Malaysia diantaranya dua korban selamat dan tiga telah meninggal dunia," ujar Djati Ismoyo.

Pewarta: M Rusman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017