Damaskus (ANTARA News) - Sedikitnya 60 warga sipil tewas dan puluhan lagi cedera selama enam hari belakangan oleh pemboman Turki terhadap Kota Al-Bab, sebagai bagian dari operasi terhadap kelompok ISIS--yang menguasai kota penting di Suriah Utara itu.

Sebanyak 13 anak kecil termasuk di antara orang yang tewas dalam pemboman Turki terhadap Al-Bab di pinggiran utara Provinsi Aleppo, Suriah Utara, di dekat perbatasan dengan Turki, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.

Kelompok pemantau yang berpusat di Inggris tersebut mengatakan pertempuran sengit masih berkecamuk antara pasukan Turki dan aliansi gerilyawan Suriah di satu sisi dan petempur ISIS di kota itu, sementara pasukan Turki telah merebut beberapa daerah di bagian barat kota tersebut.

Observatorium itu menyatakan ISIS masih menguasai kebanyakan daerah di Al-Bab meskipun kenyataannya pasukan Turki dan gerilyawan sekutunya telah mencapai pinggiran kota tersebut tiga bulan lalu.

Meskipun pasukan Turki melancarkan serangan terhadap ISIS dari bagian utara, barat dan timur kota itu, militer Suriah belum lama ini mengepung Al-Bab dari ujung selatannya.

Tindakan pasukan Suriah tersebut bertujuan mencegah petempur ISIS mundur ke arah kubu lain kelompok itu di Provinsi Deir Az-Zour di Suriah Timur, atau ke kota Ar-Raqqa di bagian utara, Ibu Kota de Fakto kelompok yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris tersebut.

Banyak pengamat mengatakan serangan terhadap Al-Bab itu dikoordinasikan antara Pemerintah Rusia dan Turki sampai belum lama ini, ketika militer Suriah bentrok dengan gerilyawan Tamen Eufrat di dekat Al-Bab. Selama bentrokan tersebut, artileri Suriah "secara tidak sengaja" menembak dan menewaskan tiga prajurit Turki dan melukai 11 lagi.

Situasi itu belakangan dapat dikendalikan dan pertempuran dipusatkan pada ISIS lagi di Al-Bab, yang penting buat militer Suriah dan pasukan Turki.

Buat militer Suriah, menguasai pinggir selatan Al-Bab berarti mengamankan daerah di sekitar kota Aleppo di Suriah Utara dari serangan IS.

Sementara itu, buat pasukan Turki, menguasai bagian utara kota tersebut berarti memutus jalan dalam menghadapi pengaruh suku Kurdi, yang meningkat, di Suriah Utara, garis merah yang ditetapkan oleh Turki, demikian Xinhua melaporkan.

(Uu.C003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017