Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri terkait telah membahas upaya penyerapan produksi gabah petani untuk menstabilkan harga komoditas tersebut yang kian menurun.

"Berita baiknya adalah bahwa biasanya kalau bulan Februari harga masih bertengger pada Rp4000-5000 per kg, tetapi pada Februari sekarang ini harga jatuh dan kami, beberapa menteri dipanggil oleh Presiden untuk langsung menindaklanjuti di lapangan," kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.

Sejumlah pejabat lain yang menemui Presiden, yaitu Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Menurut Amran, sejumlah kementerian tersebut akan bersama membentuk tim khusus guna melakukan penyerapan gabah di petani secara langsung.

Tim yang berasal dari seluruh Indonesia rencananya melakukan koordinasi untuk melakukan penyerapan tersebut pada Rabu (22/2).

Harga gabah di beberapa daerah, ujar Amran, jatuh karena banyaknya produksi.

"Pertama adalah musim hujan, yang kedua Alhamdulillah ini produksi kita membaik," ujar Amran.

Sejumlah daerah yang mengalami penurunan harga gabah kering panen di Provinsi Jawa Tengah antara lain Rembang, Grobogan, Pati, Demak, Jepara.

Harga gabah kering panen saat ini berkisar pada Rp3.100-Rp3.400 per kilogram. Bahkan, di beberapa daerah ada yang menyentuh harga Rp2.700 hingga Rp2.900 per kilogramnya.

Pemerintah berupaya menyerap komoditas untuk kembali meningkatkan harga gabah kering panen menjadi sekitar Rp3.700 per kilogram untuk menyelamatkan harga di petani.

Berlimpahnya produksi gabah di petani tersebut, katanya, merupakan hasil dari solusi permanen untuk memenuhi kebutuhan beras di Indonesia.

Pemerintah mengubah strategi luasan menanam padi pada Juli-Agustus-September menjadi dua kali lipat dari sebelumnya hanya 500 ribu hektare menjadi 1 juta hektare.

Dengan luasan tanam yang dilipatgandakan, maka persediaan gabah kering panen berlebih sehingga berdampak kepada kestabilan harga padi.

Selain itu, Amran mengatakan institusinya akan menginstruksikan agar pengering gabah basah dapat beroperasi selama 16 jam dengan kerja sama sektor swasta.

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017