Kabul (ANTARA News) - Sebanyak 50 orang tewas akibat sejumlah badai yang terjadi sepanjang tiga hari terakhir di Afghanistan, termasuk di antara korban adalah 25 penggembala yang hilang akibat badai salju, demikian otoritas setempat mengatakan pada Senin.

Di antara para korban adalah 11 orang yang tewas insiden terpisah akibat rubuhnya atap bangunan saat terjadi hujan lebat di provinsi Kabul, demikian keterangan juru bicara Badan Penanganan Bencana Nasional Afghanistan, Omar Mohammadi.

Selain korban tewas, 44 orang lainnya juga mengalami luka-luka pada periode yang sama.

Sebelumnya pada Ahad lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis mengaku terpaksa membatalkan rencana kunjungannya ke Afghanistan karena cuaca buruk.

Di tengah perang antara kelompok Taliban melawan pemerintah (yang didukung oleh koalisi asing NATO) yang memaksa ratusan ribu warga kehilangan rumah, Perserikatan Bangsa-bangsa memperkirakan bahwa lebih dari sembilan juta orang di Afghanistan kini membutuhkan bantuan kemanusiaan dalam bentuk makanan dan pemukiman.

Kondisi tersebut kini diperburuk oleh cuaca buruk yang telah menimbulkan kerugian besar, terutama di wilayah-wilayah terpencil.

"Setidaknya 239 orang telah tewas dan 214 terluka dalam dua bulan terakhir akibat hujan dan salju besar di 22 provinsi di Afghanistan," kata Mohammadi.

Selain itu, lebih dari 520 rumah hancur dan sekitar 420 lainnya mengalami kerusakan dalam periode yang sama, kata dia menambahkan. Demikian laporan Reuters.

(Uu.G005/M016)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017