Jakarta (ANTARA News) - Genangan di sejumlah rel antara lain di Kampung Bandan, Jakarta Kota, Tebet, dan Kalideres-Rawa Buaya, membuat PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengubah pola operasi perjalanan KRL sejak pagi tadi.  

VP Komunikasi PT KCJ, Eva Chairunisa dalam pesan elektroniknya, Selasa mengungkapkan perubahan yang terjadi adalah KRL Bogor/Depok tujuan Jatinegara, perjalanannya hanya sampai Stasiun Duri.

Sementara KRL Feeder Manggarai - Duri PP perjalanannya dibatalkan, untuk mengurangi antrean kereta di Stasiun Duri dan kepadatan di lintas Manggarai - Duri.

Kemudian, untuk melayani pengguna di lintas Jatinegara, Pasar Senen, hingga Kemayoran, PT KCJ menjalankan sementara KRL Feeder Jatinegara - Kemayoran PP.

"Hujan yang turun merata di wilayah Jabodetabek dan sekitarnya sejak malam tadi membuat genangan air di sejumlah lokasi jalur rel. Pantauan PT KCJ terdapat genangan air di sejumlah titik antara lain di Kampung Bandan, Jakarta Kota, Tebet, dan Kalideres-Rawa Buaya, namun belum berdampak pada operasional KRL Jabodetabek," ujar dia.

Dia mengatakan genangan di Jakarta Kota sempat mengganggu sistem persinyalan hingga pkl 05.45 namun saat ini sudah normal kembali. Saat ini seluruh KRL dari arah Bogor/Depok maupun Bekasi telah dapat melayani penumpang hingga stasiun Jakarta Kota.

"Khusus untuk Kampung Bandan, genangan air di antara Stasiun Angke - Kampungbandan  dan Stasiun Kampungbandan - Kemayoran saat ini masih diatas permukaan rel sehingga KRL belum dapat melintas," kata dia.
 
Antrian KRL dampak genangan air juga terjadi di sekitar jalur rel wilayah Sudimara sehingga demi keselamatan dan keamanan pada beberapa titik tertentu KRL harus mengurangi kecepatan.

"PT KCJ memohon maaf atas gangguan perjalanan KRL dampak dari curah hujan yang tinggi dan menyebabkan banjir di sejumlah lokasi jalur rel pagi ini. Selanjutnya PT KCJ akan tetap memantau kondisi Di lokasi dan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait agar perjalanan KRL dapat kembali normal bilamana ketinggian air sudah memungkinkan," tutur Eva.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017