Jayapura (ANTARA News) - Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan pihaknya sudah meminta tambahan personel Brimob dari Mabes Polri karena meningkatnya suhu keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas pascapemungutan suara, 15 Pebruari 2017.

"Polda Papua sudah meminta tambahan personel dari Mabes Polri sebanyak dua kompi atau sekitar 200 orang dan diharapkan Sabtu (25/2) tiba di Jayapura," kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw di Jayapura, Jumat.

Ia mengatakan, ratusan personel Brimob dari Mabes Polri itu nantinya akan memperkuat personel Brimob yang sudah ada saat ini dan disebarkan ke beberapa daerah yang situasi kamtibmasnya meningkat, seperti Tolikara, Puncak Jaya dan Intan Jaya.

Untuk Intan Jaya yang situasi kamtibmasnya semakin memanas, kata Irjen Pol Waterpauw, Polda Papua akan mengirim tambahan Brimob dari Dogiai.

Dari laporan yang diterima saat ini situasi di Sugapa, Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya, katanya, situasinya memanas akibat adanya provokasi yang dilakukan salah satu pendukung pasangan calon hingga terjadi pembakaran honai (rumah adat) dan ada warga yang meninggal.

Namun sampai saat ini, katanya, belum ada laporan resmi dari Kapolres Paniai yang wilayahnya membawahi Kabupaten Intan Jaya akibat masalah komunikasi. Saat ini informasi yang diterima baru dari Naftali Pigay, anggota Komnas HAM, kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Ketika ditanya tentang kondisi kamtibmas di Tolikara, Puncak Jaya dan Lanny Jaya, Kapolda Papua mengatakan kondisi kamtibmas di wilayah itu masih terkendali.

Seluruh aparat keamanan sudah disiagakan, namun diharapkan masyarakat tidak mudah terprovokasi, kata Kapolda Papua Irjen Pol Waterpauw.

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017